Notulensi Diskusi Online ASA Indonesia “Pentingnya Pendidikan Pra Nikah Sejak dini”Pemateri (boomber) : Ikhsanun Kamil PratamaPernikahan harmonis, sesungguhnya bukan pernikahan yang tidak memiliki konflik sama sekali. Pernikahan harmonis adalah pernikahan yang memiliki konflik, dan ketika pasangan suami-istri memiliki kemampuan memanajemen setiap perbedaan yang ada. Memanajemen perbedaan adalah sebab terpenting dalam sebuah pernikahan, disebut menikah dewasa. Banyak orang berharap mendapatkan kebahagiaan dari pernikahan, tetapi fakta di lapangan tidak demikian. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya ilmu yang dimilki untuk memanajemen perbedaan yang ada. Kemenag mendapatkan data tahun 2015 bahwa satu dari lima pernikahan berakhir dengan perceraian. Kejadian tersebut merupakan kejadian yang masuk kategori pertama dalam hal jodoh. Jodoh kategori pertama hanya di dunia saja, tidak sampai akhirat karena berakhir dengan perceraian. Jodoh kategori dua, yaitu ketika di dunia selalu bersama, namun tidak sampai akhirat. Hal tersebut, tentu bukanlah hal yang diharapkan sehingga tidak cukup hanya sekedar bertemu jodoh, kemudian menikah. Banyak suami, istri, dan anak, hidup di dalam rumah yang sama, but they are homeless. Pernikahan harmonis dalam kasus ini tidak tercapai. Pernikahan harmonis yang kita bangun, kelak akan menjadi warisan terindah bagi anak-anak. Jodoh kategori tiga adalah jodoh di dunia yang harmonis dan dipertemukan di akhirat. Mereka kompak, harmonis, namun berakhir di neraka. Contohnya, yang tertulis di Al-quran, kisah Abu Lahab dan Ummu Jamil. Mereka pasangan yang sangat kompak dalam menghina dan membully Rasulullah dan menentangnya. Dewasa ini, semakin terasa bahwa kita perlu mempunyai ilmu menjadi home untuk orang-orang disekitar kita. Latihan perdana sebelum menikah, adalah menjadi home untuk orang tua kita. Pondasi dasar dari jodoh dunia akhirat tidak datang begitu saja, namun perlu dibentuk dan diperjuangkan. Pondasi paling dasar adalah niat. Mungkin ini terkesan klise, namun ternyata sangat mempengaruhi segalanya. Niat itu seperti surat, salah tulis akan salah alamat. Ada orang yang ketika niat dimulutnya berucap karena ibadah, tapi hatinya berniat karena bosasn hidup sendiri. Apa yang riskan dari hal tersebut ? ketika menikah karena bosan hidup sendiri, akhirnya ada yang menemani. Namun, mulai kecewa berat ketika dihadapkan dalam sebuah kondisi yang sulit. Ada contoh lain, ketika berucap niat untuk menikah adalah untuk ibadah. Namun, dalam hati ternyata karena sudah lelah dan ingin kabur dari rumah. Ketika kita bicara tentang meluruskan niat, sebetulnya bukan hal yang klise. Tapi hal yang penting karena melibatkan suara hati, untuk menguaknya kita perlu kejujuran dan kerelaan hati. Jika menikah karena sudah betul-betul ingin beribadah, ini sungguh luar biasa dan kita perlu mengemudikan hati kita di jalan seperti ini. Lalu, maksud menikah karena ibadah itu seperti apa ? sebelum menjawab hal tersebut. Kita harus terlebih dahulu memahami, bahwa dalam hidup terdapat dua titik, yaitu kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Kedua hal itu, adalah hal yang pasti di dalam hidup. Inilah sebabnya pernikahan sering disebut menyempurnakan separuh agama. Ketika pernikahan terjadi, kebahagiaan bobotnya akan ditambah, kesedihan juga. Hak akan bertambah, kewajiban juga. Rezeki semakin bertambah, tentu juga sesekali akan diberikan kesempitan. Maka akan semakin tidak relevan jika menikah hanya sekedar untuk bahagia. Hal tersebut akan cenderung menjauhkan hati kita dari ketidakpastian menerima kekecewaan. Maka menikah untuk ibadah itu adalah ketika kita mengejar yang namanya berkah. Apa artinya berkah ? bertambahnya kebaikan disetiap kondisi. So, menikah untuk ibadah berarti kesiapan hati untuk menerima semua takdirNya dan berela hati untuk melakukan yang terbaik dari apapun yang ditakdirkanNya. Jika sudah siap, menikahlah dan kemudikan hati di jalan barokah. Setelah meluruskan niat, kita perlu belajar dan meng-upgrade diri dengan ilmu-ilmu, agar kita bisa membangun home untuk keluarga kita sendiri. Setelah meng-upgrade kita harus menyeleksi. Menikahi pasangan yang kita cintai itu kemungkinan, mencintai pasangan yang kita nikahi itu kewajiban. Diantara empat kategori jodoh, tentu kita menginginkan jodoh dunia sampai akhirat dan berkumpul di surga kan. Namun, melakukannya bukannlah hal yang mudah. Hal tersebut sangat BERHARGA. Ia perlu menundukkan nafsu, menyalakan logika, dan mengunakan nurani. Pondasi sederhananya, adalah niat. Bagaimana mengemudikan niat kita di jalan berkah. Berkah sebelum pernikahan dengan menjaga tidak berpacaran, berkah ketika proses menuju pernikahan, dan berkah pula setelah akad nikah teucap. Kita tidak akan bisa menyangka, ketika kita melakukan itu semua, kita bisa berjumpa dengan jodoh dunia akhirat, dan membangun rumah tangga surga. Sebuah rumah tangga yang seindah surga, sebuah rumah sebagai tangga menuju surga.
webinar innerchild
tips hidup sehat dr agus ali fauzi
Mengenal Kuttab Al Fatih, Sekolah dengan Misi Membangun Peradaban Islam, Mengantarkan Anak Berkarya di Bumi
Mengenal Kuttab Al Fatih, Sekolah dengan Misi Membangun Peradaban Islam, Mengantarkan Anak Berkarya di BumiPosted bynanannurainiMarch 4, 2018Posted inInspirasi Islam, Sekolah dan PendidikanBismillahirrahmaanirrahiim.Minggu lalu, tepatnya 25 Februari 2018, saya sekeluarga berangkat mengikuti studium generale Kuttab Al Fatih. Acara ini merupakan seminar pengantar dan pengenalan kuttab. Kami datang tepat waktu dan langsung registrasi, gratis! Tepat ba’da dzuhur, acara diawali dengan tasmi, dilanjutkan dengan materi. Berikut beberapa poin penting yg saya catat sambil jumpalitan mengejar Adik :Bakti seorang ayah kepada anaknya adalah mencari ibu yang terbaik. Seorang anak memiliki hak untuk dididik dan diasuh dengan sebaik-baiknya maka sebagai calon ayah dan suami, maka Anda wajib mencarikan ibu terbaik bagi anak-anak Anda di masa depan. Menikahlah dengan wanita terbaik.Visi kuttab adalah mengantarkan anak berkarya di bumi. Saat ini LGBT merajarela dan berbagai kerusakan akhlak mengintai anak kita. Maka visi kuttab bukan sekedar mendidik anak hari ini, tetapi mengantarkan anak untuk berkarya di bumi Allah. Tujuan pendidikan adalah menyelematkan keturunan, generasi selanjutnya agar terhindar dari api neraka, salah satu ikhtiarnya memasukan ke lembaga pendidikan yang memiliki visi yang samaMempelajari Al Quran bukan hanya menghafalkannya. Kini banyak lembaga pendidikan yang fokus dalam mendidik anak agar hafal Al Qur’an, hal tersebut patut kita syukuri karena tentu para orang tua sudah semakin yakin bahwa pedoman terbaik dalam hidup adalah Al Qur’an. Namun, sebenarnya Al Qur’an bukan hanya perlu dihafalkan tetapi dipahami dan diamalkan. Banyak para penghafal Qur’an tetapi adabnya belum sesuai dengan Al Qur’an. Misalnya, hafalan banyak, tetapi kurang beradab kepada orang tua.Belajar Islam adalah mempelajari apa yg dibawa Islam, yaitu Al-Qur’an dan mempelajari siapa yg membawanya yaitu Rasulullah SAW. Analoginya adalah jika ada seseorang sudah mempelajari sebuah mobil (yang dibawa) tetapi tidak mempelajari supir (yang membawa, cara mengemudi), maka ia tidak akan bisa menyetir dengan baik. Seseorang yang hanya menghafal Al-Qur’an tetapi tidak mampu ‘mengemudikan’, ‘mengamalkan’ Al-Qur’an tidak akan memahami Islam seutuhnya, tidak mampu untuk menjadi penggerak peradaban Islam ke arah yang lebih baik.Banyak orang liberal dan non Muslim yang hafal Al Qur’an, maka perbedaannya dengan Muslim yang menghafalkannya adalah Muslim juga mengamalkannya. Banyak orang ahli ibadah tetapi tempatya yang abadi di neraka karena tidak ada iman, itulah pentingnya iman. Sebelum menghafal anak diajarkan tentang keimanan, adab. Ajarilah anak sesuai dengan usianya. Jangan terburu-buru memaksakan anak untuk salat sebelum usianya 7 tahun!Harapan kami adalah dapat mengantarkan anak untuk mengingat Allah di setiap keadaan. Saat anak melihat matahari terbit ia ingat Allah, ia ingat surat Al-Fajr. Saat anak mengamati pergantian waktu, detik demi detik, ia ingat bahwa itu semua adalah kekuasaan Allah sesuai dalam surat Al-Ashr. Maka, kami memulai mengajarkan Al-Qur’an dengan memahami maknanya dan mengamati alam. Sehingga kelak, saat anak mengobservasi alam dan sekitar, anak memahami bahwa semua terjadi berkat kehendak dan kekuasaan Allah swt, hanya Allah yang Maha Kuasa atas semuanya.Kuttab ini milik ISLAM bukan miliki satu orang bahkan satu golongan Beberapa orang menanyakan hal ini, berafiliasi pada apa kuttab? Siapa yang mendirikannya? Kuttab ini milik orang Islam. Sejak jaman dahulu, jaman Rasulullah SAW kuttab sudah ada dan menjadi metode pengajaran anak saat itu. Di Indonesia pun sudah ada sejak dahulu, saya pernah bertemu dengan seorang nenek di Aceh yang dulu adalah pendiri kuttab di sana. Maka, kuttab ini bukan hal yang baru, tetapi sedang dihidupkan kembali oleh Islam pada jaman ini.Hal pertama yang akan diajarkan di Kuttab adalah mengenai visi misi hidup Apakah visi misi hidup Anda? Di kuttab, anak akan diajari tentang surat Makkiyah terlebih dahulu kemudian surat Madaniyah. Mengapa? Karena pada surat Makkiyah terdapat surat-surat yang menyatakan tentang visi misi hidup sebagai umat Islam yaitu selamat di hari akhir, masuk ke dalam surga. Pada surat Makkiyah ini pula anak belajar mengenal hari akhir dan bagaimana cara selamat di hari akhir. Maka, inilah yang akan ditanamkan kepada hati dan pikiran anak, agar mereka fokus mengejar akhirat, fokus pada tujuan utama dalam hidup. Lalu, bagaimana dengan tujuan di dunia?Mempelajari adab sebelum iman penting untuk dilaksanakan. Sebagai umat Muslim, anak diajari untuk memiliki adab sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Berbicara sopan kepada guru, mengangkat tangan saat hendak berbicara, taat dan patuh kepada guru, memelankan suara di depan orang yang lebih tua, menunggu giliran saat berbicara dan sebagainya. Selain kepada guru, anak juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat, seperti mengengok tetangga yang sakit, menyolatkan mayat, kerja bakti membersihkan lingkungan dan sebagainya. Maka, kelak di kuttab anak juga akan dikenalkan dengan masyarakat sekitar dan turut berpartisipasi aktif sebagai bagian dari masyarakat.Pentingnya mengajarkan sirah nabawiyah sebagai kurikulum di kuttab Mengenal Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya adalah materi utama di kuttab. Anak akan diberikan pengajaran terkait sejarah umat Islam. Betapa hebat dan kuatnya kaum Muslimin dalam menghadapi berbagai ujian di jaman itu. Betapa kuatnya aqidah Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menghadapi siksaan yang maha dahsyatnya. Betapa besar pertolongan Allah swt dalam membantu kaum Muslimin.Kuttab adalah lembaga pembantu orang tua, maka kuttab adalah pembantu bukan penanggubjawab utama pendidikan anak. Kami bangga disebut sebagai pembantu karena memang pertanggungjawaban anak di akhirat kelak berada pada tangan orang tua. Maka, kami memberikan juga pengajaran dan kewajiban kepada orang tua berupa kajian bulanan, tasmi dan program khusus untuk menemani anak belajar di rumah. Jadi, jika Anda bersedia untuk mempercayakan anak-anak di kuttab, maka Anda harus turut serta belajar bersama anak-anak Anda, melalui hadir di program yang sudah difasilitasi. Jika Anda memiliki kekurangan dari segi ekonomi, hal tersebut bisa dibicarakan, tetapi jika Anda memiliki banyak ‘merah’ dalam daftar hadir kajian orang tua, anak Anda bisa kami pulangkan ke rumah, tidak bisa menjadi santri kuttab lagi. Mengapa? Karena kuttab adalah pembantu, hanya dapat bekerja sama jika orang tua bersedia diajak bekerja sama. Proporsi pendidikan di kuttab adalah 20% belajar di Kuttab, 60% belajar di Rumah dan 20% belajar di lingkungan. Maka, kami juga mengharapkan orang tua untuk memilihkan lingkungan terbaik untuk tinggal bersama anakSelain orang tua dan anak, guru di kuttab pun diwajibkan belajar Setiap hari setelah anak-anak pulang, setelah jam 1 siang, guru wajib belajar, menyetorkan hafalan, tasmi dan sebagainya hingga Ashar. Sebelum resmi diterima jadi guru, para guru juga telah mengikuti pelatihan dan pendidikan intensif selain pendidikan formalnya. Perlu diketahui bahwa disini, pendidikan formal minimal adalah SMA. Namun, banyak anak yang orang tuanya berpendidikan tinggi, tetapi memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya disini. Mungkin salah satu faktornya karena menyadari bahwa tujuan utama sekolah atau lembaga pendidikan adalah akhirat, bukan sekedar cakap atau terampil dalam meraih sesuatu atau sekedar lulus ujian. Semua tanah tempat kuttab berdiri adalah wakaf Sejauh ini, kami belum pernah membeli tanah. Semua sekolah tempat kuttab berdiri adalah wakaf dari hamba Allah. Maka, memang kuttab ini milik Islam, bukan milik siapapun. Di kuttab, semua anak guru gratis bersekolah, tanpa kecuali. Kami tidak ingin guru kuttab mendidik anak Anda, anak orang lain, tetapi anaknya tidak mendapat pendidikan yang sama. Kuttab ini juga bukan lembaga pendidikan yang mengedepankan laba atau untung. Kuttab ini non profit, tujuan kami bukan uang, tetapi Islam, kami ingin membantu mencetak sebanyak-banyaknya generasi Islam yang gemilang. Namun, kami hanya bersedia menerima sesuai dengan kapasitas tempat dan guru. Maka, dari sekian pendaftar, ada seleksi dan semua disesuaikan dengan fasilitas yang ada.Ada beberapa jenjang dalam kuttab yaitu kuttab awal dan qoununi Pada kuttab awal usia 5 sampai 8 tahun (kuttab awal), anak perempuan dan lelaki disatukan, tetapi pada usia 8 tahun, mereka sudah dipisahkan (qoununi). Pada usia 5-12 tahun ini anak dibekali adab, iman dan Al-Qur’an. Pada usia 12 tahun ke atas, ketika iman dan adab sudah menjadi karakter anak, anak mulai intensif belajar menghafalkan Qur’an, pendidikan kesehatan juga kedokteran serta pendidikan keluarga dan pernikahan. Harapannya, pada usia 16-19 tahun, anak-anak sudah siap berkarya di bumi Allah dan sudah menggenapkan agama.Sekian Demikianlah, sedikit dari yang bisa saya sampaikan kembali berdasarkan pemaparan saat Studium Generale Kuttab Al Fatih, 25 Februari 2018. Tulisan ini dibuat berdasarkan catatan dan pemahaman pribadi saya sambil jumpalitan ngasuh adik. Jika ada hal yang kurang tepat atau tidak sesuai, saran dan masukan sangat boleh disampaikan. Terima kasih. SalamUmay Wafi https://nanannuraini.wordpress.com/2018/03/04/mengenal-kuttab-al-fatih-sekolah-dengan-misi-membangun-peradaban-islam-mengantarkan-anak-berkarya-di-bumi/
Kuttab: Upaya Memurnikan Pendidikan Usia Dini dalam Islam
Bagaimana manajemen waktu anak usia sekolah ?
Review buku Parenting Travelling : Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team
nisamardliyah4 years agoAdvertisementshttps://d-33723641571068284523.ampproject.net/2112231523002/frame.html
Judul :Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team
Penulis : Lenggogeni Faruk
Penerbit : genhmedia
Tahun : 2015
Membaca buku ini seperti menapaki perjalnan hidup penulis. Rendezvous mulai dari ketika berkenalan dengan bapak Halilintar, pernikahan sebelum lulus kuliah, perjalanan ke berbagai Negara sambil hamil, menggendong dan menggandeng ke seluruh dunia, sampai mengurus anak, rumah tangga dan bisnis tanpa pembantu ataupun baby sitter. Wuih bisa dibayangkan betapa rempongnya 😉
At least, tujuan utama saya beli buku ini,adalah kepo-in pengalaman, memotivasi, mendidik, membina 11 orang anak sambil travelling ga tanggung tanggung around the world. Subhanalloh …. (padahal saya anak dua saja sering mengeluh, astagfirulloh hal adhim)
Halilintar dan Lenggogeni berasal dari daerah yang sama, yaitu Dumai. Qodarulloh orang tua mereka juga bekerja pada perusahaan yang sama yaitu chaltex (sekarang Chevron). Saat itu usia Halilintar 24 tahun dan lenggogeni 20 tahun. Disini penulis menekankan untuk para jomblo untuk jangan takut nikah muda meski belum lulus kuliah;) Saat itu mahar dari Lenggogeni adalah seperangkat alat ibadah dan membaca surat Al Ikhlas 3 kali. Subhanalloh. Sederhana sekali (bias buat contoh bagi para jomblo;)
“jangan bermain api, terbakar nanti…..
Sesal dulu bertuah, sesal kemuudian celaka…
Nikmat sekejap, seterusnya azab … “ (hal.51)
Salah satu nasihat penulis kepada anak-anaknya. Mungkin karena berasal dari ranah minang, kata-kata dalam buku ini memang cenderung puitis. Nasihat untuk para remaja, bahwa dating bukan step sebelum wedding. Dating bukan simulasi marriage. Dating bukan percobaan.mana ada perhubungan suami istri boleh dicoba-coba.barang yang mahal pun mesti ada ikatan jual beli baru boleh di bawa pulang dan mendapat manfaatnya, apalagi orang, ciptaan Tuhan yang punya kemuliaan. sehingga sebelum dating alias dibawa kemana-mana harus ada akad nikah dulu.
Selama menikah 22 tahun, penulis dan pasangan selalu romantic. Istilahnya honeymoon all the time, honeymoon plus plus. Bisa dibayangkan berpergian ke seluruh dunia, membawa pekerjaan, dan sambil bertemu orang-orang hebat. Luar biasa 😉
Selain kisah hidup penulis, buku ini juga menceritakan tentang ke sebelas anaknya. Mulai dari kehamilan, kelahiran di berbagai Negara, pengalaman anak2nya yang masih kecil udah dibawa travelling kemana-mana ( ada yang baru berumur 2 mingguan udah dibawa travelling, strong banget mak, Alhamdulillah anaknya sehat), masa penyusuan, sekolah anak-anaknya, sampai potensi anak-anaknya yang udah mulai dikembangkan sejak kecil. Ada yang bakat bisnis, computer IT, fashion, design, masak, presenting dll. Anak- anak memang ditanamkan bisnis sejak kecil. Mottonya :
“we promote, we sell,
What we wear, what we use, what we utilize”
Bapak halilintar menekankan anak-anaknya untuk jangan hanya jadi konsumen tapi jadilah produsen…
Beliau juga selalu mengajak GenH untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada, jika ada barang yang rusak hendaklah diperbaiki,yang tidak berguna menanti guna (distand-bykan untuk segera dimanfaatkan), mana yang tidak efektif, yang orang lain dapat memanfaatkannya,ada yang dihibahkan,dan ada yang dijual.
Salah satu hal yang paling menyentuh adalah bagaimana Lenggogeni mengalami semua persalinan secara normal. Sempat ada beberapa kendala dan di vonis dengan cesar tapi kepasrahan yang luar biasa pada Zat Yang Maha Kuasa membuat ia mampu menjalaninya. “kontan saya terus merintih kepada Sang Pencipta, mengharapkan belas kasihNya, “ Aku amat yakin Engkau Tuhan, adalah Zat Yang Maha Berkuasa. Engkau juga Maha Berkuasa memudahkan persalinan bayi ke-11 ini dengan jalan normal. ampunilah aku Tuhan atas segala dosa dan kekhilafanku yang aku sadari, maupun aku tidak sadari, jadikan aku memahamj maksudMu atas segala apa yang Engkau lakukan terhadap diri hamba yang lemah ini…”(hal.241)
“Aku ini seperti yang hambaKu persagkakan. Berbekal keyakinan ini kita akan dimudahkan melahirkan normal. bekal kedua adalah kepahaman berdasarkan ilmu pengetahuaan tentang melahirkan normal” (hal260)
11 kehamilan dilalui dalam keadaan mobilitas tinggi. Rasa malas dilawan dengan keaktifan, kesungguhan dan keseriusan. Menurutnya ini akan sangat mempengaruhi sikap dan watak bayi. Dan sekarang terbukti anak GenH seperti apa, hehehe
Untuk nifas Lenggogeni berbagi resep dietnya. Yaitu nasi + teri goreng kering tanpa minyak + bawang bombay /bawang putih goreng kering + lalap daun pegaga/poh-pohan + ditaburi black pepper. Dilengkap susu untuk ibu menyusui. Menu ini terbukti menurunkan masa nifasnya menjadi 34-38 hari yang sebelumnya 60 hari. Ditambah treatment V-Spa, baik secara penghangatan maupun dengan perendaman air rebusan kunyit, jeruk nipis dan manjakani untuk recovery persalinan.
Lalu bagaimana menghandle 11 anak dan rumah tanpa pembantu ?
Semua hal dikerjakan secara teamwork ala manajemen hotel. Karena sering bertravelling mereka terinspirasi menerapkan manajemen hotel dirumah. Mulai dari pembagian tugas, cooking, laundry, maintenance, cleaning, nursing baby semua dikerjakan oleh anak-anaknya. Setiap anak punya in charge dan tanggung jawab sendiri. Yang menarik pengasuhan anak kecil di gilir mulai dari anak yang paling besar ke yang kecil. Sangat bagus untuk melatih anak perempuan keterampilan menjadi ibu, karena ibu adalah sebuah pekerjaan yang luar biasa kelak.
Traveling ke seluruh dunia bagaimana dengan sekolah ke sebelas anaknya?
Menghadapi 11 anak yang berbeda karakter, potensi dan perilakunya memang tidak mudah. Tapi perbedaan ini oleh Lenggogeni dijadikan sebuah rahmat keberkahan, disatukan dalam kasih sayang berlandaskan ketuhanan. Potensi anak yang positif di suburkan, jika perlu diikutkan dalam berbagai courses dan classes. Sedang yang negative di kuburkan.
Ajaran travelling pun bukan sekedar jalan-jalan. Tapi lebih dari itu untuk melihat kebesaran Tuhan: melatih fisik, mendidik nafsu, menghidupkan akal dan jiwa.
GenH juga mengenyam sekolah formal. Tapi kedua orang tua mereka juga memberikan sekolah informal yang luas tak terbatas. Alam takambang jadi guru adalah bahasa minang untuk alam yang terbentang menjadi guru. Apa yang dialami menjadi pengalaman. Mulai dari keseharian dirumah, menutup dan membuka mata sampai dalam travelling ada proses pembentukan karakter yang efektif dan signifikan (informal mobile schooling)
Keluarga ini selalu menanamkan stay connected to God. Semua yang diusahakan adalah jalan dan bukan tujuan. Inilah yang membuat anak-anak akan berjiwa besar, berpikiran besar dan bercita-cita besar.
Keluarga ini mempunyai SMC (School of mind center) dengan program GenH schooling. Ada lectures, motivation, training, coaching untuk masyarakat umum juga. Selain itu ada workshop untuk belajar bisnis seperti, mini mart, mini café, mini boutique dll. Disebut center karena ini adalah tempat belajar, esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan berbeda dengan pelajaran. Pendidikan berkaitan dengan pembinaan 3 unsur didalam diri; hati, akal, nafsu. Sedangkan pelajaran lebih ke akal semata.
Orang tua GenH juga menekankan olah raga untuk melatih fisik. Mulai dari berenang, berkuda, panahan, jogging, gym, futsal, tennis, biking, aerobic, golf dan bowling. Pantas saja mereka kuat menjalani kurikulum 24H, tugas rumah seabrek dan jalan-jalan keliling dunia 😉
Bagaimana dengan Game?
Game penting untuk aktivitas dan mengasah kreativitas. Tapi game disini diarahkan yang real. Yang senang main masak-masakan diarahkan aktivitas membantu memasak. Yang senang boneka, diarahkan menjaga adiknya. Senang menggambar diarahkan ke fashion design, membuat komik, cerita, blog, photoshop. Yang senang otak atik diarahkan cramping kabel, solder kabel, design buku, editing video, sampai merakit computer. Semuai tu menjadi game yang challenging, mengasyikkan, dan menghasilkan.
Program dalam keluarga Halilintar?
- Program eksternal : bentuk kegiatan yang sifatnya keluar
- Program internal : kegiatan yang sifatnya kedalam.
- Pembinaan insane : pembinaan jasmani dan rohani (jiwa, akal dan nafsu)
- Pembangunan materill : yang member kemudahan hidup dalam manusia (GenH project). Termanifestasi dalam produk, promo dan proyek yang menjadi cikal bakal dalam home industry berkembang menuju GenH corp.
Dalam sebuah keluarga yang luar biasa ada sosok pemimpin hebat dibalik ini. The Great Father. Sang ayah, Halilintar, paham bagaimana memimpin keluarga dengan memimpin perasaannya. Memberi kasih sayang sebelum menghukum. Menghukum untuk menginsyafkan. Memberi sabelum diminta. Tegas tapi bukan kasar. Lembut tapi bukan lemah. Pikiran yang visioner. Sang ayah menjadi teladan bagi anak-anaknya untuk berjiwa besar, teguh, gigih, tenang, tahan uji dan pengendalian diri yang besar.
Alhamdulillah banyak sekali pelajaran parenting dalam buku ini, meskipun belum di paparkan secara rinci bagaimana kehidupan 11 anak dirumah. Bagaimana perjalanan travelling dengan sebelas anak. Bagaimana pembiayaan travellingnya (penting ini euy 😉 Buku ini lebih banyak berisi profile serta kisah masing-masing anggota keluarga. Tapi membaca buku ini memberi semangat dan motivasi baru sebagi orang tua dalam mendidik anak.
TENTANG KUTTAB
Kuttab muncul pertama kali di zaman Nabi kemudian menyebar ke berbagai negara seiring dengan penyebaran Islam. Dimunculkan murni sebagai bagian dari rangkaian amal Islami.Kuttab adalah tempat utama di dunia Islam untuk mengajari anak-anak. keberadaannya begitu agung dalam kehidupan masyarakat Islam, khususnya dikarenakan Kuttab adalah tempat anak-anak belajar Al Quran di tambah begitu mulianya ilmu dalam syariat Islam.Rasulullah memutuskan tentang tawanan perang Badar, agar setiap tawanan yang tidak punya harta untuk menebus, mengajar 12 anak-anak muslimin sebagai tebusannya.Kuttab dibagi dua:Kuttab Awwal: pada jenjang ini, anak-anak belajar membaca, menulis, menghapal al Quran, ilmu dasar agama dan berhitung dasar.Kuttab Qonuni: pada jenjang ini anak-anak dan remaja belajar ilmu bahasa dan adab. Mereka belajar ilmu-ilmu agama, hadits dan berbagai macam ilmu lainnya(at Tarbiyah wa at Ta’lim fi al Islam h. 110)Semangat yang sangat tinggi pada muslimin saat itu untuk belajar Al Quran, membuat Kuttab ini berkembang sangat pesat.Seiring dengan itu, mulai bermunculan Kuttab khusus anak-anak yatim. Tujuan pendiriannya adalah mengajari ilmu bagi anak-anak yatim, anak-anak tidak mampu, anak-anak tentara dan para pengangguran, untuk menjaga dan memelihara mereka sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Hal ini agar mereka tetap bisa belajar dalam asuhan ilmu dan masyarakat, walaupun tidak mempunyai kemampuan untuk masuk ke Kuttab atau memanggil pengajar ke rumah mereka. (at Ta’lim fi Mishr zaman al Ayyubiyyin h. 121)Perhatian terhadap Kuttab khusus anak yatim ini sangat tinggi di zaman dinasti Az Zankiyyin, Al Ayyubiyyin dan Al Mamalik. Nuruddin Az Zanki salah seorang pemimpin membangun Kuttab anak yatim di banyak wilayahnya dan menggaji para pengajarnya berikut anak-anak yatimnya dengan gaji yang tinggi. (ar Raudhatain fi Akhbar al Daulatain 1/23)Besarnya Kuttab berbeda satu dengan yang lainnya. Kuttab Abul Qosim al Balkhi menampung 3000 murid. Riwayat Yaqut menunjukkan bahwa Kuttab ini terpisah dari masjid dengan luas yang mampu menampung jumlah tersebut. Sampai-sampai al Balkhi sang guru harus memakai kendaraannya untuk mengelilingi murid-muridnya itu dan membimbing mereka.(at Tarbiyah al Islamiyah, Ahmad Syalabi, h. 54) Peralatan Kuttab:Kuttab biasanya dialasi dengan alas seperti karpet tempat anak-anak duduk bersila di sekitar guru mereka. Peralatan belajar mereka terdiri dari Mushaf Al Quran, beberapa Lauh (papan kayu untuk menulis), tinta dan pena. Adapun guru duduk di atas kursi. Terkadang kursi diganti dengan bangunan yang lebih tinggi yang digelari karpet kecil (Adab al Mu’allimin, Ibn Suhnun h. 50) Usia Pembelajaran:Secara umum, usia pembelajaran Kuttab sejak dini yaitu 5 atau 6 tahun. Anak-anak akan terus ada di Kuttab sampai menyempurnakan hapalan seluruh Al Quran atau sebagiannya, selain belajar membaca dan menulis, sebagian ilmu bahasa, berhitung dan berbagai ilmu alat untuk memahami agama. (at Tarbiyah fi al Islam h. 130)Anak-anak berada di Kuttab hingga usia 12 tahun atau kurang dari itu. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang lebih dari 12 tahun.Dikarenakan sejak usia kecil mereka telah pergi ke Kuttab, maka keluarga harus menyertakan para penyerta (pengantar) pada kepergian dan kepulangan. Penyerta ini disebut as Saiq (hari ini diterjemahkan: sopir). Di mana disyarakatkan bagi penyerta agar mempunyi sifat amanah, bisa dipercaya dan ahli, karena mereka menerima anak di pagi dan sore hari dan bersama mereka di tempat-tempat sepi. Maka mereka harus mempunyai sifat itu. (Nihayah ar Rutbah fi Thalab al Hisab h. 104)Perhatian terhadap Kuttab sangat besar dari muslimin. Terutama untuk menjaga keselamatan anak-anak mereka. Maka mereka membuat aturan-aturan dan kaidah-kaidah untuk menjaga mereka dari penyakit sosial dan akhlak. Perhatian itu meliputi semua hal hingga waktu istirahat Kuttab, pergi dan pulang.Syarat-Syarat Guru Kuttab:Guru mempunyai berbagai tugas. Guru mempunyai tugas seakan dia guru privat. Tetapi mereka bergerak dalam aturan dan panduan tertentu yang harus ditaati.Masyarakat sangat berhati-hati dalam memilih guru anak-anak. Mereka tidak memilih guru kecuali yang mempunyai akhlak yang baik, sifat-sifat baik yang banyak di antaranya dikenal dengan keistiqomahan, sifat menjaga dirinya, keadilan dan kemampuan standar tentang al Quran dan ilmu-ilmunya. Para fuqoha’ memberikan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh para guru Kuttab. Al Qobisi mensyaratkan agar guru berwibawa tetapi tidak kasar, tidak berwajah cemberut, marah, tidak ramah, akrab anak-anak dengan lembut. Dan harus membimbing adab anak-anak demi kemaslahatan mereka. (Adab al Mu’allimin h. 47)Tugas pembimbingan guru Kuttab disejajarkan dengan muhtasib (petugas amar ma’ruf nahi mungkar). Maka disyaratkan bagi guru agar mempunyai keshalehan, penjagaan diri, amanah, hapal Al Quran, tulisannya baik, mengetahui ilmu berhitung. Dan yang lebih diutamakan adalah yang telah menikah. Bagi bujangan tidak diizinkan membuka Kuttab kecuali jika telah berusia lanjut, dikenal agama dan kebaikannya, itu pun belum diizinkan mengajar kecuali dengan rekomendasi baik dan keahlian yang pasti. (Ma’alim al Qurbah fi Ahkam al Hisbah h. 260)Kurikulum Dirosah:Anak diminta untuk menghapal Al Quran semuanya atau sebagiannya. Belajar membaca, menulis, khot (bentuk tulisan), konsep dasar berhitung.Para murobbi sangat konsentrasi dalam membentuk pribadi yang baik dan stabil dengan membiasakan mereka menulis untuk masyarakat, saling mengajar di antara mereka khususnya dari anak-anak yang istimewa ilmunya yang dikenal dengan al ‘Ariif. Saling mendikte ilmu. Bagi yang telah baligh dan layak jadi imam ditunjuk untuk mengimami shalat berjamaah. Dengan selalu memperhatikan aplikasi ilmu yang telah mereka pelajari.Jika guru telah selesai mengajari membaca, menulis dan menghapal al Quran, maka selanjutnya mengajar dasar-dasar ilmu agama dan bahasa. Itu artinya, aktifitas Kuttab sampai mengajarkan hadits, adab, aqidah ahlus sunnah wal jama’ah yang disesuaikan dengan umur dan pemahaman, demikian juga kaidah-kaidah bahasa, melatih mereka secara bertahap surat menyurat dan syair yang baik, hingga mereka terbiasa. (Tarikh at Tarbiyah al Islamiyah h. 226) Manajemen Kuttab:Para Fuqoha’ membuat manajemen, di mana Kuttab-Kuttab itu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan ditambah pengawasan dan bimbingan negara. Kehidupan dalam Kuttab sangat alami.Waktu pembelajaran ditandai dengan tanda-tanda alam. Terbitnya matahari menjadi permulaan hari pembelajaran, panjang dan pendeknya waktu mengikuti terbitnya matahari dan adzan Asar.(At Tarbiyah Al Islamiyah fi Al Qorn Ar Rabi’ Al Hijri h. 185)Adapun waktu istirahat dan libur Kuttab. Muslimin mempunyai perhatian dalam memberikan sepenggal waktu istirahat setelah penatnya belajar.Ibnul Hajj al ‘Abdari (w: 737H/1336M) berkata: Hal itu merupakan sunnah sesuai dengan sabda Rasul shallallahu alaihi wasallam, “Istirahatkan hati sesaat demi sesaat.” (marasil Abi Dawud, as Sakhai berkata: ada beberapa syahid yang shahih). Jika mereka telah istirahat dua hari dalam satu pekan, mereka akan bersemangat di sisa hari-harinya. (al Madkhal 2/321)Ada juga libur hari-hari ‘ied, saat sakit, angin ribut, badai, sangat dingin, hujan sangat lebat.Adapun guru, jika absen karena ada kesibukan mendadak maka dia harus membayar orang yang mempunyai kemampuan semisal dirinya untuk menggantikan mengajar anak-anak, syaratnya tidak dalam waktu lama….demikian juga jika dia harus pergi sekitar satu atau dua hari. Itu ringan insya Allah. Tetapi jika kepergiannya jauh atau ditakutkan adanya halangan dalam perjalanannya, maka guru tidak boleh pergi. (Adab al Mu’allimin, Ibnu Suhnun h. 57) Kehidupan Sosial dalam Kuttab:Masyarakat muslim tidak membolehkan Kuttab terpisah dan ada pembatas dengan masyarakat. Untuk itulah Kuttab berinteraksi dengan masyarakatnya dan bergabung dalam kehidupan harian mereka.Jika seorang ulama yang dulu mengajarkan ilmu meninggal, atau pemimpin yang bermanfaat bagi negara dengan pemikiran dan karyanya, atau amir yang adil dalam hukumnya, Kuttab-Kuttab akan diliburkan pada hari pemakamannya sebagai bentuk ikut bersama dalam rasa belasungkawa dan pemuliaan bagi mereka yang telah mengabdi bagi kepentingan umum dengan baik (Adab al Mu’allimin h. 57)Anak-anak juga dilibatkan dalam permasalahan-permasalahan umum yang terjadi di masyarakat. Ibnu Suhnun berkata: Jika terjadi kekeringan dan pemimpin memerintahkan agar ada shalat Istisqo’, maka dianjurkan bagi guru untuk mengajak mereka yang telah bisa melakukan shalat untuk ikut bersama dalam shalat dan doa. Karena disampaikan ke saya bahwa kaumnya Nabi Yunus ketika telah melihat adzab, mereka keluar membawa anak-anak mereka untuk berdoa kepada Allah. (Adab al Mu’allimin h. 111)Pengajaran di Kuttab sangat menekankan perhatiannya terhadap adab sosial.Di mana seorang guru menanamkan adab dalam diri anak-anak, mendidik mereka dengan pendidikan yang baik, membiasakan mereka dengan kebiasaan yang baik, mengajari mereka cara menghormati orang lain, memerintahkan mereka untuk bakti kepada kedua orangtua, melaksanakan perintah keduanya, mau mendengar dan taat, mengucap salam kepada keduanya, mencium tangan keduanya saat menemui mereka berdua. Guru memukul murid-muridnya jika mereka melakukan adab yang buruk, kotor dalam bicara dan perbuatan lain yang keluar dari aturan syariat (Ma’alim al Qurbah fi Ahkam al Hisbah h. 261)Kesehatan Kuttab:Yang mengagumkan juga, perhatian Fuqoha’ murobbi terhadap kesehatan anak-anak di Kuttab. Mereka menganjurkan agar anak yang sakit dipisahkan dari teman-temannya yang lain agar tidak ada penyebaran penyakit.Ibnul Hajj al ‘Abdari berkata: Seharusnya jika ada salah seorang anak yang mengeluh sakit mata di Kuttab atau sakit badan lainnya dan anak itu benar, maka guru memulangkannya ke rumahnya dan tidak dibiarkan berada di Kuttab. (al Madkhal 1/322)Hal itu dilakukan agar keluarganya memperhatikannya dan mengobatinya, serta dikhawatirkan penyebaran penyakit di antara anak-anak. Diminta kepada guru, agar melarang anak-anak memakan makanan dan manisan yang terbuka dan dihinggapi lalat. Guru tidak boleh membiarkan seorang pun membeli makanan dari penjual yang berjualan di depan Kuttab, jika akan menimbulkan masalah jika membelinya. (al Madkhal 1/313)Perhatian Kuttab dalam masalah kesehatan, hingga menjadwal kehadiran dokter dalam setiap bulan. (at Ta’lim fi Mishr Zaman al Ayyubiyyin h. 145)Pembiayaan Kuttab:Pembiayaan Kuttab dari para orangtua yang mengamanahkan anak-anaknya di Kuttab.Ada gaji bagi guru yang dibayarkan bulanan atau tahunan atau paket.Ada juga orang-orang kaya yang menanggung pembayaran kerabat-kerabatnya yang miskin atau orang tidak mampu yang bukan kerabatnya.Terlihat begitu jelas pembuktian ajaran-ajaran Islam, potret kebersamaan dan saling menanggung dalam hal fasilitas pendidikan. Hal ini meringankan beban negara dari pembiayaan pendidikan, di mana negara hanya membiayai pada wilayah terbatas. Dan inilah yang menjadi penyebab menyebarnya lembaga-lembaga pendidikan di dunia Islam saat itu.Sumber: http://kuttabalfatih.com/archives/apa-itu-kuttab/