Notulensi Diskusi Online ASA Indonesia “Pentingnya Pendidikan Pra Nikah Sejak dini”Pemateri (boomber) : Ikhsanun Kamil PratamaPernikahan harmonis, sesungguhnya bukan pernikahan yang tidak memiliki konflik sama sekali. Pernikahan harmonis adalah pernikahan yang memiliki konflik, dan ketika pasangan suami-istri memiliki kemampuan memanajemen setiap perbedaan yang ada. Memanajemen perbedaan adalah sebab terpenting dalam sebuah pernikahan, disebut menikah dewasa. Banyak orang berharap mendapatkan kebahagiaan dari pernikahan, tetapi fakta di lapangan tidak demikian. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya ilmu yang dimilki untuk memanajemen perbedaan yang ada. Kemenag mendapatkan data tahun 2015 bahwa satu dari lima pernikahan berakhir dengan perceraian. Kejadian tersebut merupakan kejadian yang masuk kategori pertama dalam hal jodoh. Jodoh kategori pertama hanya di dunia saja, tidak sampai akhirat karena berakhir dengan perceraian. Jodoh kategori dua, yaitu ketika di dunia selalu bersama, namun tidak sampai akhirat. Hal tersebut, tentu bukanlah hal yang diharapkan sehingga tidak cukup hanya sekedar bertemu jodoh, kemudian menikah. Banyak suami, istri, dan anak, hidup di dalam rumah yang sama, but they are homeless. Pernikahan harmonis dalam kasus ini tidak tercapai. Pernikahan harmonis yang kita bangun, kelak akan menjadi warisan terindah bagi anak-anak. Jodoh kategori tiga adalah jodoh di dunia yang harmonis dan dipertemukan di akhirat. Mereka kompak, harmonis, namun berakhir di neraka. Contohnya, yang tertulis di Al-quran, kisah Abu Lahab dan Ummu Jamil. Mereka pasangan yang sangat kompak dalam menghina dan membully Rasulullah dan menentangnya.    Dewasa ini, semakin terasa bahwa kita perlu mempunyai ilmu menjadi home untuk orang-orang disekitar kita. Latihan perdana sebelum menikah, adalah menjadi home untuk orang tua kita. Pondasi dasar dari jodoh dunia akhirat tidak datang begitu saja, namun perlu dibentuk dan diperjuangkan. Pondasi paling dasar adalah niat. Mungkin ini terkesan klise, namun ternyata sangat mempengaruhi segalanya. Niat itu seperti surat, salah tulis akan salah alamat. Ada orang yang ketika niat dimulutnya berucap karena ibadah, tapi hatinya berniat karena bosasn hidup sendiri. Apa yang riskan dari hal tersebut ? ketika menikah karena bosan hidup sendiri, akhirnya ada yang menemani. Namun, mulai kecewa berat ketika dihadapkan dalam sebuah kondisi yang sulit. Ada contoh lain, ketika berucap niat untuk menikah adalah untuk ibadah. Namun, dalam hati ternyata karena sudah lelah dan ingin kabur dari rumah. Ketika kita bicara tentang meluruskan niat, sebetulnya bukan hal yang klise. Tapi hal yang penting karena melibatkan suara hati, untuk menguaknya kita perlu kejujuran dan kerelaan hati. Jika menikah karena sudah betul-betul ingin beribadah, ini sungguh luar biasa dan kita perlu mengemudikan hati kita di jalan seperti ini. Lalu, maksud menikah karena ibadah itu seperti apa ? sebelum menjawab hal tersebut. Kita harus terlebih dahulu memahami, bahwa dalam hidup terdapat dua titik, yaitu kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Kedua hal itu, adalah hal yang pasti di dalam hidup. Inilah sebabnya pernikahan sering disebut menyempurnakan separuh agama. Ketika pernikahan terjadi, kebahagiaan bobotnya akan ditambah, kesedihan juga. Hak akan bertambah, kewajiban juga. Rezeki semakin bertambah, tentu juga sesekali akan diberikan kesempitan. Maka akan semakin tidak relevan jika menikah hanya sekedar untuk bahagia. Hal tersebut akan cenderung menjauhkan hati kita dari ketidakpastian menerima kekecewaan. Maka menikah untuk ibadah itu adalah ketika kita mengejar yang namanya berkah. Apa artinya berkah ? bertambahnya kebaikan disetiap kondisi. So, menikah untuk ibadah berarti kesiapan hati untuk menerima semua takdirNya dan berela hati untuk melakukan yang terbaik dari apapun yang ditakdirkanNya. Jika sudah siap, menikahlah dan kemudikan hati di jalan barokah. Setelah meluruskan niat, kita perlu belajar dan meng-upgrade diri dengan ilmu-ilmu, agar kita bisa membangun home untuk keluarga kita sendiri. Setelah meng-upgrade kita harus menyeleksi. Menikahi pasangan yang kita cintai itu kemungkinan, mencintai pasangan yang kita nikahi itu kewajiban. Diantara empat kategori jodoh, tentu kita menginginkan jodoh dunia sampai akhirat dan berkumpul di surga kan. Namun, melakukannya bukannlah hal yang mudah. Hal tersebut sangat BERHARGA. Ia perlu menundukkan nafsu, menyalakan logika, dan mengunakan nurani. Pondasi sederhananya, adalah niat. Bagaimana mengemudikan niat kita di jalan berkah. Berkah sebelum pernikahan dengan menjaga tidak berpacaran, berkah ketika proses menuju pernikahan, dan berkah pula setelah akad nikah teucap. Kita tidak akan bisa menyangka, ketika kita melakukan itu semua, kita bisa berjumpa dengan jodoh dunia akhirat, dan membangun rumah tangga surga. Sebuah rumah tangga yang seindah surga, sebuah rumah sebagai tangga menuju surga.

218 notes

https://asaindonesia.tumblr.com/

Mengenal Kuttab Al Fatih, Sekolah dengan Misi Membangun Peradaban Islam, Mengantarkan Anak Berkarya di Bumi

Mengenal Kuttab Al Fatih, Sekolah dengan Misi Membangun Peradaban Islam, Mengantarkan Anak Berkarya di BumiPosted bynanannurainiMarch 4, 2018Posted inInspirasi Islam, Sekolah dan PendidikanBismillahirrahmaanirrahiim.Minggu lalu, tepatnya 25 Februari 2018, saya sekeluarga berangkat mengikuti studium generale Kuttab Al Fatih. Acara ini merupakan seminar pengantar dan pengenalan kuttab. Kami datang tepat waktu dan langsung registrasi, gratis! Tepat ba’da dzuhur, acara diawali dengan tasmi, dilanjutkan dengan materi. Berikut beberapa poin penting yg saya catat sambil jumpalitan mengejar Adik :Bakti seorang ayah kepada anaknya adalah mencari ibu yang terbaik.             Seorang anak memiliki hak untuk dididik dan diasuh dengan sebaik-baiknya maka sebagai calon ayah dan suami, maka Anda wajib mencarikan ibu terbaik bagi anak-anak Anda di masa depan. Menikahlah dengan wanita terbaik.Visi kuttab adalah mengantarkan anak berkarya di bumi.                                   Saat ini LGBT merajarela dan berbagai kerusakan akhlak mengintai anak kita. Maka visi kuttab bukan sekedar mendidik anak hari ini, tetapi mengantarkan anak untuk berkarya di bumi Allah. Tujuan pendidikan adalah menyelematkan keturunan, generasi selanjutnya agar terhindar dari api neraka, salah satu ikhtiarnya memasukan ke lembaga pendidikan yang memiliki visi yang samaMempelajari Al Quran bukan hanya menghafalkannya.                                           Kini banyak lembaga pendidikan  yang fokus dalam mendidik anak agar hafal Al Qur’an, hal tersebut patut kita syukuri karena tentu para orang tua sudah semakin yakin bahwa pedoman terbaik dalam hidup adalah Al Qur’an. Namun, sebenarnya Al Qur’an bukan hanya perlu dihafalkan tetapi dipahami dan diamalkan. Banyak para penghafal Qur’an tetapi adabnya belum sesuai dengan Al Qur’an. Misalnya, hafalan banyak, tetapi kurang beradab kepada orang tua.Belajar Islam adalah mempelajari apa yg dibawa Islam, yaitu Al-Qur’an dan mempelajari siapa yg membawanya yaitu Rasulullah SAW.                     Analoginya adalah jika ada seseorang sudah mempelajari sebuah mobil (yang dibawa) tetapi tidak mempelajari supir (yang membawa, cara mengemudi), maka ia tidak akan bisa menyetir dengan baik. Seseorang yang hanya menghafal Al-Qur’an tetapi tidak mampu ‘mengemudikan’, ‘mengamalkan’ Al-Qur’an tidak akan memahami Islam seutuhnya, tidak mampu untuk menjadi penggerak peradaban Islam ke arah yang lebih baik.Banyak orang liberal dan non Muslim yang hafal Al Qur’an, maka perbedaannya dengan Muslim yang menghafalkannya adalah Muslim juga mengamalkannya.                                                                                                         Banyak orang ahli ibadah tetapi tempatya yang abadi di neraka karena tidak ada iman, itulah pentingnya iman. Sebelum menghafal anak diajarkan tentang keimanan, adab. Ajarilah anak sesuai dengan usianya. Jangan terburu-buru memaksakan anak untuk salat sebelum usianya 7 tahun!Harapan kami adalah dapat mengantarkan anak untuk mengingat Allah di setiap keadaan.                                                                                                                    Saat anak melihat matahari terbit ia ingat Allah, ia ingat surat Al-Fajr. Saat anak mengamati pergantian waktu, detik demi detik, ia ingat bahwa itu semua adalah kekuasaan Allah sesuai dalam surat Al-Ashr. Maka, kami memulai mengajarkan Al-Qur’an dengan memahami maknanya dan mengamati alam. Sehingga kelak, saat anak mengobservasi alam dan sekitar, anak memahami bahwa semua terjadi berkat kehendak dan kekuasaan Allah swt, hanya Allah yang Maha Kuasa atas semuanya.Kuttab ini milik ISLAM bukan miliki satu orang bahkan satu golongan  Beberapa orang menanyakan hal ini, berafiliasi pada apa kuttab? Siapa yang mendirikannya? Kuttab ini milik orang Islam. Sejak jaman dahulu, jaman Rasulullah SAW kuttab sudah ada dan menjadi metode pengajaran anak saat itu. Di Indonesia pun sudah ada sejak dahulu, saya pernah bertemu dengan seorang nenek di Aceh yang dulu adalah pendiri kuttab di sana. Maka, kuttab ini bukan hal yang baru, tetapi sedang dihidupkan kembali oleh Islam pada jaman ini.Hal pertama yang akan diajarkan di Kuttab adalah mengenai visi misi hidup          Apakah visi misi hidup Anda? Di kuttab, anak akan diajari tentang surat Makkiyah terlebih dahulu kemudian surat Madaniyah. Mengapa? Karena pada surat Makkiyah terdapat surat-surat yang menyatakan tentang visi misi hidup sebagai umat Islam yaitu selamat di hari akhir, masuk ke dalam surga. Pada surat Makkiyah ini pula anak belajar mengenal hari akhir dan bagaimana cara selamat di hari akhir. Maka, inilah yang akan ditanamkan kepada hati dan pikiran anak, agar mereka fokus mengejar akhirat, fokus pada tujuan utama dalam hidup. Lalu, bagaimana dengan tujuan di dunia?Mempelajari adab sebelum iman penting untuk dilaksanakan.                                    Sebagai umat Muslim, anak diajari untuk memiliki adab sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Berbicara sopan kepada guru, mengangkat tangan saat hendak berbicara, taat dan patuh kepada guru, memelankan suara di depan orang yang lebih tua, menunggu giliran saat berbicara dan sebagainya. Selain kepada guru, anak juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat, seperti mengengok tetangga yang sakit, menyolatkan mayat, kerja bakti membersihkan lingkungan dan sebagainya. Maka, kelak di kuttab anak juga akan dikenalkan dengan masyarakat sekitar dan turut berpartisipasi aktif sebagai bagian dari masyarakat.Pentingnya mengajarkan sirah nabawiyah sebagai kurikulum di kuttab                Mengenal Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya adalah materi utama di kuttab. Anak akan diberikan pengajaran terkait sejarah umat Islam. Betapa hebat dan kuatnya kaum Muslimin dalam menghadapi berbagai ujian di jaman itu. Betapa kuatnya aqidah Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menghadapi siksaan yang maha dahsyatnya. Betapa besar pertolongan Allah swt dalam membantu kaum Muslimin.Kuttab adalah lembaga pembantu orang tua, maka kuttab adalah pembantu bukan penanggubjawab utama pendidikan anak.                                                          Kami bangga disebut sebagai pembantu karena memang pertanggungjawaban anak di akhirat kelak berada pada tangan orang tua. Maka, kami memberikan juga pengajaran dan kewajiban kepada orang tua berupa kajian bulanan, tasmi dan program khusus untuk menemani anak belajar di rumah. Jadi, jika Anda bersedia untuk mempercayakan anak-anak di kuttab, maka Anda harus turut serta belajar bersama anak-anak Anda, melalui hadir di program yang sudah difasilitasi. Jika Anda memiliki kekurangan dari segi ekonomi, hal tersebut bisa dibicarakan, tetapi jika Anda memiliki banyak ‘merah’ dalam daftar hadir kajian orang tua, anak Anda bisa kami pulangkan ke rumah, tidak bisa menjadi santri kuttab lagi. Mengapa? Karena kuttab adalah pembantu, hanya dapat bekerja sama jika orang tua bersedia diajak bekerja sama. Proporsi pendidikan di kuttab adalah 20% belajar di Kuttab, 60% belajar di Rumah dan 20% belajar di lingkungan. Maka, kami juga mengharapkan orang tua untuk memilihkan lingkungan terbaik untuk tinggal bersama anakSelain orang tua dan anak, guru di kuttab pun diwajibkan belajar                             Setiap hari setelah anak-anak pulang, setelah jam 1 siang, guru wajib belajar, menyetorkan hafalan, tasmi dan sebagainya hingga Ashar. Sebelum resmi diterima jadi guru, para guru juga telah mengikuti pelatihan dan pendidikan intensif selain pendidikan formalnya. Perlu diketahui bahwa disini, pendidikan formal minimal adalah SMA. Namun, banyak anak yang orang tuanya berpendidikan tinggi, tetapi memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya disini. Mungkin salah satu faktornya karena menyadari bahwa tujuan utama sekolah atau lembaga pendidikan adalah akhirat, bukan sekedar cakap atau terampil dalam meraih sesuatu atau sekedar lulus ujian. Semua tanah tempat kuttab berdiri adalah wakaf                                                                  Sejauh ini, kami belum pernah membeli tanah. Semua sekolah tempat kuttab berdiri adalah wakaf dari hamba Allah. Maka, memang kuttab ini milik Islam, bukan milik siapapun. Di kuttab, semua anak guru gratis bersekolah, tanpa kecuali. Kami tidak ingin guru kuttab mendidik anak Anda, anak orang lain, tetapi anaknya tidak mendapat pendidikan yang sama. Kuttab ini juga bukan lembaga pendidikan yang mengedepankan laba atau untung. Kuttab ini non profit, tujuan kami bukan uang, tetapi Islam, kami ingin membantu mencetak sebanyak-banyaknya generasi Islam yang gemilang. Namun, kami hanya bersedia menerima sesuai dengan kapasitas tempat dan guru. Maka, dari sekian pendaftar, ada seleksi dan semua disesuaikan dengan fasilitas yang ada.Ada beberapa jenjang dalam kuttab yaitu kuttab awal dan qoununi                     Pada kuttab awal usia 5 sampai 8 tahun (kuttab awal), anak perempuan dan lelaki disatukan, tetapi pada usia 8 tahun, mereka sudah dipisahkan (qoununi). Pada usia 5-12 tahun ini anak dibekali adab, iman dan Al-Qur’an. Pada usia 12 tahun ke atas, ketika iman dan adab sudah menjadi karakter anak, anak mulai intensif belajar menghafalkan Qur’an, pendidikan kesehatan juga kedokteran serta pendidikan keluarga dan pernikahan. Harapannya, pada usia 16-19 tahun, anak-anak sudah siap berkarya di bumi Allah dan sudah menggenapkan agama.Sekian  Demikianlah, sedikit dari yang bisa saya sampaikan kembali berdasarkan pemaparan saat Studium Generale Kuttab Al Fatih, 25 Februari 2018. Tulisan ini dibuat berdasarkan catatan dan pemahaman pribadi saya sambil jumpalitan ngasuh adik. Jika ada hal yang kurang tepat atau tidak sesuai, saran dan masukan sangat boleh disampaikan. Terima kasih. 🙂SalamUmay Wafi                                                                                  https://nanannuraini.wordpress.com/2018/03/04/mengenal-kuttab-al-fatih-sekolah-dengan-misi-membangun-peradaban-islam-mengantarkan-anak-berkarya-di-bumi/

Kuttab: Upaya Memurnikan Pendidikan Usia Dini dalam Islam

https://kuttabprofil.wordpress.com/2014/12/

Review buku Parenting Travelling : Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team

nisamardliyah nisamardliyah4 years agoAdvertisementshttps://d-33723641571068284523.ampproject.net/2112231523002/frame.html

Judul :Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team

Penulis : Lenggogeni Faruk

Penerbit : genhmedia

Tahun : 2015

Membaca buku ini seperti menapaki perjalnan hidup penulis. Rendezvous mulai dari ketika berkenalan dengan bapak Halilintar, pernikahan sebelum lulus kuliah, perjalanan ke berbagai Negara sambil hamil, menggendong dan menggandeng ke seluruh dunia, sampai mengurus anak, rumah tangga dan bisnis tanpa pembantu ataupun baby sitter. Wuih bisa dibayangkan betapa rempongnya 😉

At least, tujuan utama saya beli buku ini,adalah kepo-in pengalaman, memotivasi, mendidik, membina 11 orang anak sambil travelling ga tanggung tanggung around the world. Subhanalloh …. (padahal saya anak dua saja sering mengeluh, astagfirulloh hal adhim)

Halilintar dan Lenggogeni berasal dari daerah yang sama, yaitu Dumai. Qodarulloh orang tua mereka juga bekerja pada perusahaan yang sama yaitu chaltex (sekarang Chevron). Saat itu usia Halilintar 24 tahun dan lenggogeni 20 tahun. Disini penulis menekankan untuk para jomblo untuk jangan takut nikah muda meski belum lulus kuliah;) Saat itu mahar dari Lenggogeni adalah seperangkat alat ibadah dan membaca surat Al Ikhlas 3 kali. Subhanalloh. Sederhana sekali (bias buat contoh bagi para jomblo;)

“jangan bermain api, terbakar nanti…..

Sesal dulu bertuah, sesal kemuudian celaka…

Nikmat sekejap, seterusnya azab … “ (hal.51)

Salah satu nasihat penulis kepada anak-anaknya. Mungkin karena berasal dari ranah minang, kata-kata dalam buku ini memang cenderung puitis. Nasihat untuk para remaja, bahwa dating bukan step sebelum wedding. Dating bukan simulasi marriage. Dating bukan percobaan.mana ada perhubungan suami istri boleh dicoba-coba.barang yang mahal pun mesti ada ikatan jual beli baru boleh di bawa pulang dan mendapat manfaatnya, apalagi orang, ciptaan Tuhan yang punya kemuliaan. sehingga sebelum dating alias dibawa kemana-mana harus ada akad nikah dulu.

Selama menikah 22 tahun, penulis dan pasangan selalu romantic. Istilahnya honeymoon all the time, honeymoon plus plus. Bisa dibayangkan berpergian ke seluruh dunia, membawa pekerjaan, dan sambil bertemu orang-orang hebat. Luar biasa 😉

Selain kisah hidup penulis, buku ini juga menceritakan tentang ke sebelas anaknya. Mulai dari kehamilan, kelahiran di berbagai Negara, pengalaman anak2nya yang masih kecil udah dibawa travelling kemana-mana ( ada yang baru berumur 2 mingguan udah dibawa travelling, strong banget mak, Alhamdulillah anaknya sehat), masa penyusuan, sekolah anak-anaknya, sampai potensi anak-anaknya yang udah mulai dikembangkan sejak kecil. Ada yang bakat bisnis, computer IT, fashion, design, masak, presenting dll. Anak- anak memang ditanamkan bisnis sejak kecil. Mottonya :

“we promote, we sell,

What we wear, what we use, what we utilize”

Bapak halilintar menekankan anak-anaknya untuk jangan hanya jadi konsumen tapi jadilah produsen…

Beliau juga selalu mengajak GenH untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada, jika ada barang yang rusak hendaklah diperbaiki,yang tidak berguna menanti guna (distand-bykan untuk segera dimanfaatkan), mana yang tidak efektif, yang orang lain dapat memanfaatkannya,ada yang dihibahkan,dan ada yang dijual.

Salah satu hal yang paling menyentuh adalah bagaimana Lenggogeni mengalami semua persalinan secara normal. Sempat ada beberapa kendala dan di vonis dengan cesar tapi kepasrahan yang luar biasa pada Zat Yang Maha Kuasa membuat ia mampu menjalaninya. “kontan saya terus merintih kepada Sang Pencipta, mengharapkan belas kasihNya, “ Aku amat yakin Engkau Tuhan, adalah Zat Yang Maha Berkuasa. Engkau juga Maha Berkuasa memudahkan persalinan bayi ke-11 ini dengan jalan normal. ampunilah aku Tuhan atas segala dosa dan kekhilafanku yang aku sadari, maupun aku tidak sadari, jadikan aku memahamj maksudMu atas segala apa yang Engkau lakukan terhadap diri hamba yang lemah ini…”(hal.241)

“Aku ini seperti yang hambaKu persagkakan. Berbekal keyakinan ini kita akan dimudahkan melahirkan normal. bekal kedua adalah kepahaman berdasarkan ilmu pengetahuaan tentang melahirkan normal” (hal260)

11 kehamilan dilalui dalam keadaan mobilitas tinggi. Rasa malas dilawan dengan keaktifan, kesungguhan dan keseriusan. Menurutnya ini akan sangat mempengaruhi sikap dan watak bayi. Dan sekarang terbukti anak GenH seperti apa, hehehe

Untuk nifas Lenggogeni berbagi resep dietnya. Yaitu nasi + teri goreng kering tanpa minyak + bawang bombay /bawang putih goreng kering + lalap daun pegaga/poh-pohan + ditaburi black pepper. Dilengkap susu untuk ibu menyusui. Menu ini terbukti menurunkan masa nifasnya menjadi 34-38 hari yang sebelumnya 60 hari. Ditambah treatment V-Spa, baik secara penghangatan maupun dengan perendaman air rebusan kunyit, jeruk nipis dan manjakani untuk recovery persalinan.

Lalu bagaimana menghandle 11 anak dan rumah tanpa pembantu ?

Semua hal dikerjakan secara teamwork ala manajemen hotel. Karena sering bertravelling mereka terinspirasi menerapkan manajemen hotel dirumah. Mulai dari pembagian tugas, cooking, laundry, maintenance, cleaning, nursing baby semua dikerjakan oleh anak-anaknya. Setiap anak punya in charge dan tanggung jawab sendiri.  Yang menarik pengasuhan anak kecil di gilir mulai dari anak yang paling besar ke yang kecil. Sangat bagus untuk melatih anak perempuan keterampilan menjadi ibu, karena ibu adalah sebuah pekerjaan yang luar biasa kelak.

Traveling ke seluruh dunia bagaimana dengan sekolah ke sebelas anaknya?

Menghadapi 11 anak yang berbeda karakter, potensi dan perilakunya memang tidak mudah. Tapi perbedaan ini oleh Lenggogeni dijadikan sebuah rahmat keberkahan, disatukan dalam kasih sayang berlandaskan ketuhanan. Potensi anak yang positif di suburkan, jika perlu diikutkan dalam berbagai courses dan classes. Sedang yang negative di kuburkan.gen halilintar

Ajaran travelling pun bukan sekedar jalan-jalan. Tapi lebih dari itu untuk melihat kebesaran Tuhan: melatih fisik, mendidik nafsu, menghidupkan akal dan jiwa.

GenH juga mengenyam sekolah formal. Tapi kedua orang tua mereka juga memberikan sekolah informal yang luas tak terbatas. Alam takambang jadi guru adalah bahasa minang untuk alam yang terbentang menjadi guru. Apa yang dialami menjadi pengalaman. Mulai dari keseharian dirumah, menutup dan membuka mata sampai dalam travelling ada proses pembentukan karakter yang efektif dan signifikan (informal mobile schooling)

Keluarga ini selalu menanamkan stay connected to God. Semua yang diusahakan adalah jalan dan bukan tujuan. Inilah yang membuat anak-anak akan berjiwa besar, berpikiran besar dan bercita-cita besar.

Keluarga ini mempunyai SMC (School of mind center) dengan program GenH schooling. Ada lectures, motivation, training, coaching untuk masyarakat umum juga. Selain itu ada workshop untuk belajar bisnis seperti, mini mart, mini café, mini boutique dll. Disebut center karena ini adalah tempat belajar, esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan berbeda dengan pelajaran. Pendidikan berkaitan dengan pembinaan 3 unsur didalam diri; hati, akal, nafsu. Sedangkan pelajaran lebih ke akal semata.

Orang tua GenH juga menekankan olah raga untuk melatih fisik. Mulai dari berenang, berkuda, panahan, jogging, gym, futsal, tennis, biking, aerobic, golf dan bowling. Pantas saja mereka kuat menjalani kurikulum 24H, tugas rumah seabrek dan jalan-jalan keliling dunia 😉

Bagaimana dengan Game?

Game penting untuk aktivitas dan mengasah kreativitas. Tapi game disini diarahkan yang real. Yang senang main masak-masakan diarahkan aktivitas membantu memasak. Yang senang boneka, diarahkan menjaga adiknya. Senang menggambar diarahkan ke fashion design, membuat komik, cerita, blog, photoshop. Yang senang otak atik diarahkan cramping kabel, solder kabel, design buku, editing video, sampai merakit computer. Semuai tu menjadi game yang challenging, mengasyikkan, dan menghasilkan.

Program dalam keluarga Halilintar?

  1. Program eksternal : bentuk kegiatan yang sifatnya keluar
  2. Program internal : kegiatan yang sifatnya kedalam.
    1. Pembinaan insane : pembinaan jasmani dan rohani (jiwa, akal dan nafsu)
    2. Pembangunan materill : yang member kemudahan hidup dalam manusia (GenH project). Termanifestasi dalam produk, promo dan proyek yang menjadi cikal bakal dalam home industry berkembang menuju GenH corp.

Dalam sebuah keluarga yang luar biasa ada sosok pemimpin hebat dibalik ini. The Great Father. Sang ayah, Halilintar, paham bagaimana memimpin keluarga dengan memimpin perasaannya. Memberi kasih sayang sebelum menghukum. Menghukum untuk menginsyafkan. Memberi sabelum diminta. Tegas tapi bukan kasar. Lembut tapi bukan lemah. Pikiran yang visioner. Sang ayah menjadi teladan bagi anak-anaknya untuk berjiwa besar, teguh, gigih, tenang, tahan uji dan pengendalian diri yang besar.

Alhamdulillah banyak sekali pelajaran parenting dalam buku ini, meskipun belum di paparkan secara rinci bagaimana kehidupan 11 anak dirumah. Bagaimana perjalanan travelling dengan sebelas anak. Bagaimana pembiayaan travellingnya (penting ini euy  😉 Buku ini lebih banyak berisi profile serta kisah masing-masing anggota keluarga. Tapi membaca buku ini memberi semangat dan motivasi baru sebagi orang tua dalam mendidik anak.

https://www.google.com/amp/s/nisamardliyah.wordpress.com/2017/12/14/review-buku-parenting-travelling-kesebelasan-gen-halilintar-my-family-my-team/amp/

TENTANG KUTTAB

Oleh: Budi Ashari, Lc. (Pendiri Kuttab Al-Fatih)

Kuttab muncul pertama kali di zaman Nabi kemudian menyebar ke berbagai negara seiring dengan penyebaran Islam. Dimunculkan murni sebagai bagian dari rangkaian amal Islami.Kuttab adalah tempat utama di dunia Islam untuk mengajari anak-anak. keberadaannya begitu agung dalam kehidupan masyarakat Islam, khususnya dikarenakan Kuttab adalah tempat anak-anak belajar Al Quran di tambah begitu mulianya ilmu dalam syariat Islam.Rasulullah memutuskan tentang tawanan perang Badar, agar setiap tawanan yang tidak punya harta untuk menebus, mengajar 12 anak-anak muslimin sebagai tebusannya.Kuttab dibagi dua:Kuttab Awwal: pada jenjang ini, anak-anak belajar membaca, menulis, menghapal al Quran, ilmu dasar agama dan berhitung dasar.Kuttab Qonuni: pada jenjang ini anak-anak dan remaja belajar ilmu bahasa dan adab. Mereka belajar ilmu-ilmu agama, hadits dan berbagai macam ilmu lainnya(at Tarbiyah wa at Ta’lim fi al Islam h. 110)Semangat yang sangat tinggi pada muslimin saat itu untuk belajar Al Quran, membuat Kuttab ini berkembang sangat pesat.Seiring dengan itu, mulai bermunculan Kuttab khusus anak-anak yatim. Tujuan pendiriannya adalah mengajari ilmu bagi anak-anak yatim, anak-anak tidak mampu, anak-anak tentara dan para pengangguran, untuk menjaga dan memelihara mereka sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Hal ini agar mereka tetap bisa belajar dalam asuhan ilmu dan masyarakat, walaupun tidak mempunyai kemampuan untuk masuk ke Kuttab atau memanggil pengajar ke rumah mereka. (at Ta’lim fi Mishr zaman al Ayyubiyyin h. 121)Perhatian terhadap Kuttab khusus anak yatim ini sangat tinggi di zaman dinasti Az Zankiyyin, Al Ayyubiyyin dan Al Mamalik. Nuruddin Az Zanki salah seorang pemimpin membangun Kuttab anak yatim di banyak wilayahnya dan menggaji para pengajarnya berikut anak-anak yatimnya dengan gaji yang tinggi. (ar Raudhatain fi Akhbar al Daulatain 1/23)Besarnya Kuttab berbeda satu dengan yang lainnya. Kuttab Abul Qosim al Balkhi menampung 3000 murid. Riwayat Yaqut menunjukkan bahwa Kuttab ini terpisah dari masjid dengan luas yang mampu menampung jumlah tersebut. Sampai-sampai al Balkhi sang guru harus memakai kendaraannya untuk mengelilingi murid-muridnya itu dan membimbing mereka.(at Tarbiyah al Islamiyah, Ahmad Syalabi, h. 54) Peralatan Kuttab:Kuttab biasanya dialasi dengan alas seperti karpet tempat anak-anak duduk bersila di sekitar guru mereka. Peralatan belajar mereka terdiri dari Mushaf Al Quran, beberapa Lauh (papan kayu untuk menulis), tinta dan pena. Adapun guru duduk di atas kursi. Terkadang kursi diganti dengan bangunan yang lebih tinggi yang digelari karpet kecil (Adab al Mu’allimin, Ibn Suhnun h. 50) Usia Pembelajaran:Secara umum, usia pembelajaran Kuttab sejak dini yaitu 5 atau 6 tahun. Anak-anak akan terus ada di Kuttab sampai menyempurnakan hapalan seluruh Al Quran atau sebagiannya, selain belajar membaca dan menulis, sebagian ilmu bahasa, berhitung dan berbagai ilmu alat untuk memahami agama. (at Tarbiyah fi al Islam h. 130)Anak-anak berada di Kuttab hingga usia 12 tahun atau kurang dari itu. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang lebih dari 12 tahun.Dikarenakan sejak usia kecil mereka telah pergi ke Kuttab, maka keluarga harus menyertakan para penyerta (pengantar) pada kepergian dan kepulangan. Penyerta ini disebut as Saiq (hari ini diterjemahkan: sopir). Di mana disyarakatkan bagi penyerta agar mempunyi sifat amanah, bisa dipercaya dan ahli, karena mereka menerima anak di pagi dan sore hari dan bersama mereka di tempat-tempat sepi. Maka mereka harus mempunyai sifat itu. (Nihayah ar Rutbah fi Thalab al Hisab h. 104)Perhatian terhadap Kuttab sangat besar dari muslimin. Terutama untuk menjaga keselamatan anak-anak mereka. Maka mereka membuat aturan-aturan dan kaidah-kaidah untuk menjaga mereka dari penyakit sosial dan akhlak. Perhatian itu meliputi semua hal hingga waktu istirahat Kuttab, pergi dan pulang.Syarat-Syarat Guru Kuttab:Guru mempunyai berbagai tugas. Guru mempunyai tugas seakan dia guru privat. Tetapi mereka bergerak dalam aturan dan panduan tertentu yang harus ditaati.Masyarakat sangat berhati-hati dalam memilih guru anak-anak. Mereka tidak memilih guru kecuali yang mempunyai akhlak yang baik, sifat-sifat baik yang banyak di antaranya dikenal dengan keistiqomahan, sifat menjaga dirinya, keadilan dan kemampuan standar tentang al Quran dan ilmu-ilmunya. Para fuqoha’ memberikan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh para guru Kuttab. Al Qobisi mensyaratkan agar guru berwibawa tetapi tidak kasar, tidak berwajah cemberut, marah, tidak ramah, akrab anak-anak dengan lembut. Dan harus membimbing adab anak-anak demi kemaslahatan mereka. (Adab al Mu’allimin h. 47)Tugas pembimbingan guru Kuttab disejajarkan dengan muhtasib (petugas amar ma’ruf nahi mungkar). Maka disyaratkan bagi guru agar mempunyai keshalehan, penjagaan diri, amanah, hapal Al Quran, tulisannya baik, mengetahui ilmu berhitung. Dan yang lebih diutamakan adalah yang telah menikah. Bagi bujangan tidak diizinkan membuka Kuttab kecuali jika telah berusia lanjut, dikenal agama dan kebaikannya, itu pun belum diizinkan mengajar kecuali dengan rekomendasi baik dan keahlian yang pasti. (Ma’alim al Qurbah fi Ahkam al Hisbah h. 260)Kurikulum Dirosah:Anak diminta untuk menghapal Al Quran semuanya atau sebagiannya. Belajar membaca, menulis, khot (bentuk tulisan), konsep dasar berhitung.Para murobbi sangat konsentrasi dalam membentuk pribadi yang baik dan stabil dengan membiasakan mereka menulis untuk masyarakat, saling mengajar di antara mereka khususnya dari anak-anak yang istimewa ilmunya yang dikenal dengan al ‘Ariif. Saling mendikte ilmu. Bagi yang telah baligh dan layak jadi imam ditunjuk untuk mengimami shalat berjamaah. Dengan selalu memperhatikan aplikasi ilmu yang telah mereka pelajari.Jika guru telah selesai mengajari membaca, menulis dan menghapal al Quran, maka selanjutnya mengajar dasar-dasar ilmu agama dan bahasa. Itu artinya, aktifitas Kuttab sampai mengajarkan hadits, adab, aqidah ahlus sunnah wal jama’ah yang disesuaikan dengan umur dan pemahaman, demikian juga kaidah-kaidah bahasa, melatih mereka secara bertahap surat menyurat dan syair yang baik, hingga mereka terbiasa. (Tarikh at Tarbiyah al Islamiyah h. 226) Manajemen Kuttab:Para Fuqoha’ membuat manajemen, di mana Kuttab-Kuttab itu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan ditambah pengawasan dan bimbingan negara. Kehidupan dalam Kuttab sangat alami.Waktu pembelajaran ditandai dengan tanda-tanda alam. Terbitnya matahari menjadi permulaan hari pembelajaran, panjang dan pendeknya waktu mengikuti terbitnya matahari dan adzan Asar.(At Tarbiyah Al Islamiyah fi Al Qorn Ar Rabi’ Al Hijri h. 185)Adapun waktu istirahat dan libur Kuttab. Muslimin mempunyai perhatian dalam memberikan sepenggal waktu istirahat setelah penatnya belajar.Ibnul Hajj al ‘Abdari (w: 737H/1336M) berkata: Hal itu merupakan sunnah sesuai dengan sabda Rasul shallallahu alaihi wasallam, “Istirahatkan hati sesaat demi sesaat.” (marasil Abi Dawud, as Sakhai berkata: ada beberapa syahid yang shahih). Jika mereka telah istirahat dua hari dalam satu pekan, mereka akan bersemangat di sisa hari-harinya. (al Madkhal 2/321)Ada juga libur hari-hari ‘ied, saat sakit, angin ribut, badai, sangat dingin, hujan sangat lebat.Adapun guru, jika absen karena ada kesibukan mendadak maka dia harus membayar orang yang mempunyai kemampuan semisal dirinya untuk menggantikan mengajar anak-anak, syaratnya tidak dalam waktu lama….demikian juga jika dia harus pergi sekitar satu atau dua hari. Itu ringan insya Allah. Tetapi jika kepergiannya jauh atau ditakutkan adanya halangan dalam perjalanannya, maka guru tidak boleh pergi. (Adab al Mu’allimin, Ibnu Suhnun h. 57) Kehidupan Sosial dalam Kuttab:Masyarakat muslim tidak membolehkan Kuttab terpisah dan ada pembatas dengan masyarakat. Untuk itulah Kuttab berinteraksi dengan masyarakatnya dan bergabung dalam kehidupan harian mereka.Jika seorang ulama yang dulu mengajarkan ilmu meninggal, atau pemimpin yang bermanfaat bagi negara dengan pemikiran dan karyanya, atau amir yang adil dalam hukumnya, Kuttab-Kuttab akan diliburkan pada hari pemakamannya sebagai bentuk ikut bersama dalam rasa belasungkawa dan pemuliaan bagi mereka yang telah mengabdi bagi kepentingan umum dengan baik (Adab al Mu’allimin h. 57)Anak-anak juga dilibatkan dalam permasalahan-permasalahan umum yang terjadi di masyarakat. Ibnu Suhnun berkata: Jika terjadi kekeringan dan pemimpin memerintahkan agar ada shalat Istisqo’, maka dianjurkan bagi guru untuk mengajak mereka yang telah bisa melakukan shalat untuk ikut bersama dalam shalat dan doa. Karena disampaikan ke saya bahwa kaumnya Nabi Yunus ketika telah melihat adzab, mereka keluar membawa anak-anak mereka untuk berdoa kepada Allah. (Adab al Mu’allimin h. 111)Pengajaran di Kuttab sangat menekankan perhatiannya terhadap adab sosial.Di mana seorang guru menanamkan adab dalam diri anak-anak, mendidik mereka dengan pendidikan yang baik, membiasakan mereka dengan kebiasaan yang baik, mengajari mereka cara menghormati orang lain, memerintahkan mereka untuk bakti kepada kedua orangtua, melaksanakan perintah keduanya, mau mendengar dan taat, mengucap salam kepada keduanya, mencium tangan keduanya saat menemui mereka berdua. Guru memukul murid-muridnya jika mereka melakukan adab yang buruk, kotor dalam bicara dan perbuatan lain yang keluar dari aturan syariat (Ma’alim al Qurbah fi Ahkam al Hisbah h. 261)Kesehatan Kuttab:Yang mengagumkan juga, perhatian Fuqoha’ murobbi terhadap kesehatan anak-anak di Kuttab. Mereka menganjurkan agar anak yang sakit dipisahkan dari teman-temannya yang lain agar tidak ada penyebaran penyakit.Ibnul Hajj al ‘Abdari berkata: Seharusnya jika ada salah seorang anak yang mengeluh sakit mata di Kuttab atau sakit badan lainnya dan anak itu benar, maka guru memulangkannya ke rumahnya dan tidak dibiarkan berada di Kuttab. (al Madkhal 1/322)Hal itu dilakukan agar keluarganya memperhatikannya dan mengobatinya, serta dikhawatirkan penyebaran penyakit di antara anak-anak. Diminta kepada guru, agar melarang anak-anak memakan makanan dan manisan yang terbuka dan dihinggapi lalat. Guru tidak boleh membiarkan seorang pun membeli makanan dari penjual yang berjualan di depan Kuttab, jika akan menimbulkan masalah jika membelinya. (al Madkhal 1/313)Perhatian Kuttab dalam masalah kesehatan, hingga menjadwal kehadiran dokter dalam setiap bulan. (at Ta’lim fi Mishr Zaman al Ayyubiyyin h. 145)Pembiayaan Kuttab:Pembiayaan Kuttab dari para orangtua yang mengamanahkan anak-anaknya di Kuttab.Ada gaji bagi guru yang dibayarkan bulanan atau tahunan atau paket.Ada juga orang-orang kaya yang menanggung pembayaran kerabat-kerabatnya yang miskin atau orang tidak mampu yang bukan kerabatnya.Terlihat begitu jelas pembuktian ajaran-ajaran Islam, potret kebersamaan dan saling menanggung dalam hal fasilitas pendidikan. Hal ini meringankan beban negara dari pembiayaan pendidikan, di mana negara hanya membiayai pada wilayah terbatas. Dan inilah yang menjadi penyebab menyebarnya lembaga-lembaga pendidikan di dunia Islam saat itu.Sumber: http://kuttabalfatih.com/archives/apa-itu-kuttab/

Materi Sekolah Relawan 2 ASA Muda Indonesia Bagian 3 (Terakhir)

Notulis:  Marista Rovyanti

Setelah mendapat bekal 2 (dua) materi yang tentunya sangat bermanfaat, materi ketiga yang berjudul “Anak dan Permasalahannya” ini menjadi lebih sempurna melengkapi. Diisi oleh Mba Noridha Weningsari seorang Psikologi Anak juga yang masih muda dan penuh semangat.

Mengapa kita harus mengetahui permasalahan anak? Karena yang akan kita hadapi bersama ialah anak-anak. Dan kita harus tahu semua hal tentang mereka yang sedang kita hadapi, siapa mereka, apa permasalahannya, bagaimana membantu mereka mencari solusinya, dan yang lebih penting bagaimana memberi pengetahuan terkait pencegahannya. Memang pada materi sebelumnya sedikit banyak kita sudah menyinggung tentang permasalahan anak dan remaja. Tapi akan jauh lebih lengkap dengan materi ketiga ini.

Nah siapakah yang disebut anak? Anak ialah individu berusia 0 – 18 tahun, yang biasanya dikelompokkan sebagai berikut :

1. Balita (0 – 3 tahun)

2. Anak usia pra sekolah     (4 – 6 tahun)

  • Fisik dan Motorik: Pertumbuhan fisik cepat, mulai menggunakan berbagai benda yang melibatkan gerakan tangan dan kaki
  • Kognitif: Membedakan benda berdasarkan karakteristik yang nampak, belum benar-benar bisa membedakan khayalan & kenyataan
  • Sosial-Emosi: Mulai mengenal identitas gender, bermain imajinatif, mulai bermain interaktif, mengenal emosi dasar, dan muncul rasa bersalah saat diberi hukuman
  • Permasalahan: Perilaku instrumental aggression, mengompol, cemas dan takut berpisah dengan orang tua. Instrumental aggression disini contohnya seorang anak yang tidak dibelikan mainan, kemudian dia menangis dan memukul orang tuanya, mereka hanya kesal dan tidak berniat menyakiti, mereka hanya ingin keinginan mereka dipenuhi.

3. Anak usia sekolah (6 – 12 tahun)

  • Fisik dan Motorik: Perubahan mulai melambat, mulai menyadari body image, bermain interaksi yang melibatkan fisik
  • Kognitif: Mulai bisa asosiasi
  • Sosial dan Emosi: Kepercayaan diri dipengaurhi keterampilan, membandingkan diri dengan orang lain, mengenal emosi dan mengekspresikannya, mulai empati
  • Permasalahan: obesitas, penggunaan gadget, games dan internet berlebihan, bullying, hostile aggression, masalah belajar. Hostile aggression itu ketika anak merasa kesal dan dia membalas orang yang membuatnya kesal agar kapok dan tidak membuat dirinya kesal lagi. Jadi tingkatannya lebih tinggi dari instrumental aggression sebelumnya.

4. Remaja (11 – 18 tahun)

  • Fisik: Pubertas, perubahan hormon, perubahan kondisi fisik
  • Kognitif: Mampu berpikir abstrak, kemampuan menganalisa masalah dan mencari kemungkinan cara penyelesaian mulai berkembang, argumentatif, dan sulit memutuskan sesuatu
  • Sosial dan Emosi: Mengembangkan orientasi seksual, teman adalah segalanya, membangun identitas, ingin menjadi pusat perhatian
  • Permasalahan: Masalah body image, penyalahgunaan NAPZA, kecanduan, mencoba perilaku seksual beresiko, kehamilan, bullying, tawuran

Setiap anak memiliki karakteristik dan perkembangan berbeda dari setiap kelompok usia yaitu perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial, dan emosinya. Jika anak tidak memperlihatkan sikap/karakteristik sesuai perkembangannya, maka DIDUGA mengalami masalah/gangguan. Dan kita harus memperhatikan hal-hal sekecil apapun itu, jangan bersikap acuh tak acuh kepada lingkungan sekitar karena anak merupakan aset bangsa yang diharapkan dapat membangun negeri menjadi lebih baik dari hari ini. Jangan sampai terlambat peka. Karena terkadang entah kita yang memang benar tidak peka atau memang sengaja menolak peka terhadap isu-isu anak dan perkembangannya?

Lalu apa saja gangguan dan masalah pada anak dan remaja?

  1. Gangguan Perilaku, Anak-anak dengan gangguan ini umumnya terlihat seperti selalu ingin bergerak, tidak bisa diam, selalu membantah ataupun membangkang, dan seringkali melanggar aturan.
  2. Gangguan Emosional, anak dengan gangguan ini cenderung tidak bisa diam, khawatir jika tidak dekat dengan salah satu atau kedua orang tuanya, menolak untuk pergi ke sekolah, menarik diri dari lingkungan, ataupun menolak melakukan berbagai aktivitas yang diberikan.
  3. Gangguan Perkembangan dan Kognitif, bersifat stabil dan menetap. Anak dengan gangguan sulit memahami pelajaran dan berdaptasi. Fungsi keseharian mereka juga terganggu.
  4. Gangguan yang terkait dengan Kesehatan Mental dan Fisik, Gangguan yang terdapat dalam kategori ini, antara lain penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, gangguan tidur, gangguan makan, penyakit kronis seperti kanker atau jantung, gangguan sistem pembuangan, obesitas, serta maltreatment seperti perlakuan abusif dan eksploitasi.

Perilaku Adiksi dan Kekerasan Seksual pada Anak dan Remaja

image

Bagaimana fakta tentang adiksi?

Adiksi merupakan proses yang kompleks yang membutuhkan waktu untuk berkembang. Adiksi adalah suatu penyakit bio-psiko-sosial, yang melibatkan faktor biologis, faktor psikologis dan sosial, yang gejala-gejalanya khas serta bersifat kronis (lama) dan progresif (makin memburuk jika tidak segera dilakukan tindakan pertolongan). Gejala utamanya adalah (a) rasa rindu dan keinginan kuat untuk memakai, bersifat kompulsif; (b) hilangnya kendali diri terhadap pemakaian/aktivitasnya; © tetap melakukan walaupun mengetahui akibat buruknya; dan (d) menyangkal adanya masalah.

Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan adiksi?

  1. Pahami dan perhatikan kondisi anak, terbuka, dan komunikasi
  2. Mengidentifikasi sejauh mana perilaku muncul; intensitas, durasi, frekuensi, kapan muncul, dll
  3. Mengidentifikasi alasan munculnya adiksi dan mengenal anak lebih dalam
  4. Mengkomunikasikan kepada orang tua dan pihak terkait
  5. Memaparkan bahaya dan dampak dari perilaku tersebut
  6. Membanguh motivasi anak untuk mengurangi dan berhenti
  7. Menyusun program-program yang diperlukan dan upaya mengurangi perilaku: mengurangi intensitas, olah raga, dll

Berikut karakteristik korban kekerasan seksual :

  • Emosi: Mudah marah, takut, gelisah, merasa dikihianati, kemarahan/dendam, depresi, kebencian, anak yang lebih kecil : bingung.
  • Pola pikir: Sulit konsentrasi, prestasi akademis menurun. Mudah terkejut, panik, hilang daya pikir, konsep diri rendah, merasa dikhianati, menyalahkan dan jijik pada diri sendiri.
  • Sosial: Tidak mau lepas dari orang tua, takut bertemu dengan orang baru, menarik diri dari lingkungan. Agresif, acting-out, mencari perhatian.
  • Fisik/Seksual : Dada berdebar, lemas, gemetar, tidak menguasai diri, keringat dingin, nyeri pada bagian tubuh tertentu, muncul keluar sakit yang penyebabnya psikologis.
  • Perilaku: Ngompol, isap jari, sulit tidur, diam, mimpi buruk, histeris, menyakiti diri sendiri, perilaku beresiko (misalnya: NAPZA), tertarik berlebihan pada hal-hal seksual, masalah seksual.

Lalu bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual?

  1. Pahami dan perhatikan kondisi anak, terbuka, dan komunikasi    
  2. Memberikan psikoedukasi mengenai seksualitas sesuai dengan perkembangan anak
  3. Jika anak terlihat mengalami perubahan perilaku, cobalah untuk mengajak anak berbicara
  4. Mengkomunikasikan kepada orang tua mengenai kondisi anak
  5. Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan positif dan membangun rutinitas anak, namun tidak juga memaksa
  6. Tidak melabel, membuat anak percaya dan MENJAGA RAHASIA
  7. Merujuk kepada tenaga profesional

 Berikut deteksi dini dan prinsipnya :

  1. Deteksi dini dilakukan guna menghindari potensi masalah yang lebih besar dan melakukan penanganan sedini mungkin
  2. Objektif, jika perlu, tanyakan pendapat orang lain
  3. Tidak melabel anak dan mengambil kesimpulan sendiri
  4. Memperhatikan prinsop-prinsip kesejahteraan dan kondisi anak
  5. Mengkomunikasikan kepada orag tua
  6. Merujuk kepada tenaga profesional

Jadi, memang sudah tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk lebih peduli terhadap isu-isu anak yang dewasa ini menjadi sorotan publik dengan segudang problema yang menyesakkan dada. Dengan pembekalan yang luar biasa bermanfaat ini diharapkan kita sebagai generasi muda lebih berhati-hati, lebih peka, lebih peduli, dan lebih bisa menjaga adik-adik kita yang belia untuk terus beraktivitas dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Memotivasi mereka untuk meraih cita-cita. Serta mulai menanamkan akhlak, moral dan pembiasaan yang baik dengan cara menjadi teladan yang baik bagi mereka. Karena selain peran orang tua, peran masyarakat juga diperlukan. Masyarakat perlu juga mendapat informasi seputar isu-isu anak agar mereka juga ikut memberikan perlindungan, pengawasan dan penjagaan terhadap anak-anak sekitar. Kalau bukan kita yang bergerak siapa lagi?

Yuk, mari sama-sama membangun generasi cerdas, sehat, semangat, dan selalu menebar manfaat untuk banyak orang. Karena bukan soal masa depan saja, ini tentang bagaimana kita hidup di dunia fana ini, apakah kita telah memanusiakan manusia? Atau cuek saja dengan sekitar dan hanya memikirkan diri sendiri? Sudah saatnya kita bergerak, menyatukan visi yang sama, karena niscaya kejahatan pergerakannya lebih cepat dibanding kebaikan. Selamat berjuang demi masa depan bangsa! Jangan biarkan segala impian hancur karena tang-tangan dan otak-otak orang yang tak berperikemanusiaan merusaknya.

85 notes

[HARI ANAK INDONESIA 2016] To Protect The King

image

Pada tanggal 1 Juni lalu, dunia memperingati Hari Anak Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Hari anak diperingati pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Kita mungkin tidak tahu, Indonesia memperingati hari anak pada tanggal 23 Juli setiap tahun. Namun kita tahu bahwa setiap tahun anak-anak Indonesia “berperan” dalam kasus-kasus kejahatan baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Masih teringat jelas nama-nama Angeline, Yuyun, dan Mistianah. Ingatan ini menyesakkan.

Sebelum saya melanjutkan, saya mengajak pembaca sekalian untuk menyimak cuplikan video sebuah anime yang banyak digemari anak-anak, yaitu “Naruto Shippuuden” Ep.71 karya Mashasi Kishimoto. Ada yg menarik disini yaitu dialog antara Shikamaru (teman Naruto) & gurunya, Asuma yang sedang bermain Shogi (“catur Jepang”).

image
image
image
image
image

Dalam adegan ini, Mashasi Kishimoto ingin menunjukkan bahwa kita sebagai pemuda adalah ksatria dan anak-anak di sekitar kita adalah raja yang harus kita lindungi. Dalam permainan shogi jika raja sudah tertangkap maka permainan berakhir. Demikian pula dengan berlangsungnya negara. Masa depan anak-anak adalah masa depan negara, keselamatan mereka adalah keselamatan negara, kejahatan terhadap mereka adalah kejahatan serius terhadap negara, dan harus ditangani secara serius pula. Oleh karena itu, maka upaya perlindungan terhadap anak, adalah upaya perlindungan terhadap masa depan negara. Itulah yang harus kita lakukan.

Sebagai ksatria kita harus sadar bahwa raja kita sedang terancam bahaya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, kekerasan pada anak selalu meningkat setiap tahun. Kasus anak menyankut kasus anak berhadapan dengan hukum, kasus pengasuhan, pendidikan, kesehatan dan napza, pornografi, cybercrime dan lain-lain. Ironisnya, dalam kasus-kasus tersebut, anak-anak tidak selalu menjadi korban, mereka bahkan bisa menjadi pelaku. Secara empiris kondisi ini sangat memprihatinkan, Pelaku paling tua usianya 100 tahun, pelaku anak-anak usianya paling muda 6 tahun, dan korban anak-anak usainya paling muda 18 bulan.

Indonesia ini terkenal di dunia, karena mendapat predikat surga pedofil terbesar se-Asia. Kita bisa bayangkan bagaimana reaksi pedofilia dari seluruh dunia terhadap hal ini. Tidak heran, tercatat sejak lebih dari 10 tahun silam bahwa banyak pelaku kekerasan seksual terhadap anak adalah WNA. Dan kita tidak tahu seberapa banyak dan parah kah kasus-kasus yang tidak tercatat.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi sang Raja? Apa ya?
Mulai lah dari diri sendiri, untuk lingkungan sekitar, buat sebuah komunitas dengan kesamaan visi, atau bergabung dengan komunitas yang berjuang dalam perlindungan anak, dst. Melalui komunitas kita bisa melakukan gerakan nyata yang terorganisir. Demikian pulalah para penjahat bekerja. Emon jahat, dan ia beraksi sendirian. Sementara banyak orang-orang seperti Emon yang bergerak berkoloni.

Kita layak bersyukur, bahwa terlepas dari apa pun yg telah kita alami semasa kecil, kita sekarang masih hidup. Kita adalah raja di masa lalu yang kini menjadi ksatria, kita telah selamat menjalani masa kecil karena perjuangan dan pengorbanan orangtua dan orang-orang di sekitar kita. Sekarang sudah saatnya kita sadar, bahwa kita sedang berperang, melawan pedofilia yang rela membayar mahal untuk melihat anak-anak telanjang. Melawan mavia yang hanya tunduk pada nafsu.

Lawan begitu berat, kita harus kuat, kita hadapi bersama dengan bijaksana dan terus menerus. Karena tidak seperti permainan shogi yang bisa dimenangkan dalam hitungan menit atau jam, peperangan kita akan berlangsung terus-menerus dari generasi ke generasi. Dan kita tidak hanya memperjuangkan generasi kita, melainkan juga melindungi generasi penerus kita.

Credit: A. Fauzi, A. Fajri, Bima Sakti, Argo Wahyu (Toyib), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

ASA Muda Indonesia, 

Muda. Sehat. Bersemangat.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Kindly find us:
📨 Surel: asamuda.indonesia@gmail.com
👍🏻 Facebook Fanspage: ASA ID
📟 Twitter: @ASAIndonesia
📷 Instagram: @asa.indonesia
💻 http://asaindonesia.tumblr.com/

20 notes

[SERIAL SEKOLAH RELAWAN] MENAKLUKKAN ANAK DAN REMAJA

image

Notulis: Marista Rovyanti 

Setelah mendapat materi pertama yang kurang lebih berisikan teori-teori tentang reproduksi, materi kedua diisi oleh seorang Psikolog Anak bernama Ibu Ani Khairani, M.Psi. Materi beliau yang berjudul Menaklukkan Anak & Remaja membuat kami para relawan antusias untuk menyimak pembahasan kali ini. Karena permasalahan yang juga sering terjadi sekarang ini ialah kurangnya pengetahuan para orang tua dalam cara mendidik anak-anaknya.

Bagaimana cara menaklukkan anak dan remaja?

Pertama, kenali dulu siapa anaknya, siapa remajanya. Jangan samakan semua anak atau remaja itu sama saja. Karena setiap anak tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda, untuk itu kita harus mampu mengenal dan memahami mereka satu per satu sesuai kondisi anak yang sedang kita hadapi.

Ibu Ani mengutip salah satu perkataan Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu “”Didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, karena mereka hidup bukan di jamanmu”. Ya, memang benar sekali kutipan beliau. Karena seiring berjalannya waktu jaman terus berkembang, tidak bisa kita mengaplikasikan cara mendidik anak zaman sekarang ini dengan cara orang tua dahulu mendidik kita. Karena kondisinya sudah jauh berbeda. Apalagi kondisi masyarakat yang kini begitu memprihatinkan. Banyak sekali orang-orang tidak bertanggung jawab yang mempunyai rencana untuk menghancurkan peradaban bangsa Indonesia. Hal ini patut menjadi perhatian kita para calon orang tua untuk menyikapi keadaan nyata di zaman yang sudah modern ini.

Menurut Ali bin Abi Thalib Ra. Memperlakukan anak dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

  1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.
  2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan.
  3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.

Pahami pengelompokan ini dahulu agar kita bisa menghadapi anak sesuai dengan rentang usianya. Melayani anak dibawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan.

Misal :

  • Bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita.
  • Saat kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur, maka kelak kita akan terharu ketika ia memijat atau membelai pngung kita saat kita kelelahan atau sakit.
  • Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun,

Maka ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia tujuh tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab. Karena jika kita mencintai dan memperlakukannya sebagai raja, maka ia juga akan mencintai dan memperlakukan kita sebagai raja dan ratunya.

Lalu bagaimana dengan memperlakukan anak sebagai tawanan? Kedudukan seorang tawanan perang dalam Islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak untuk diberikan hak dan kewajiban tertentu. Anak sudah mulai diarahkan harus kemana tujuan hidupnya. Contoh :

  • Melakukan sholat wajib 5 waktu
  • Memakai pakaian yang bersih, rapih dan menutup aurat
  • Menjaga pergaulan dengan lawan jenis
  • Membiasakan membaca Al-Qur’an
  • Membantu pekerjaan rumah tanngga yang mudah dikerjakan oleh anak seusianya
  • Menerapkan kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari
  • Reward dan punishment (hadiah/penghargaan/pujian dan hukuman/teguran)

Untuk anak berusia 15-21 tahun, memang baiknya perlakukan mereka seperti sahabat, dengan cara :

  • Berbicara dari hati ke hati
  • Memberi ruang lebih

Setelah memasuki usia akil Baligh, anak perlu memiliki ruang agar tidakmerasa terkekang, namun tetap dalam pengawasan kita. Controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan berdo’a untuk kebaikan dan keselamatannya.

  • Mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat.
  • Membekali anak dengan keahlian hidup.

Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Riwayat sahih Imam Bukhari dan Muslim)

  • Berkuda = Skill of Life, memberi keterampilan atau keahlian sebagai bekal hidup agar memiliki rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan dan pengendalian diri yang baik.
  • Berenang = Survival of Live, mendidik anak agar selalu bersemangat, tidak mudah menyerah dan tegar dalam menghadapi masalah.
  • Memanah = Thinking of Life, mengajarkan anak untuk membangun kemandirian berpikir, merencanakan masa depan dan menentukan target hidupnya.

Apa saja yang biasanya remaja alami?

  • Remaja mulai berfikir mengenai keinginan mereka sendiri, bagaimana untuk senang-senang dan tidak merasa sedih.
  • Saat remaja merupakan proses pencarian jati diri seseorang.
  • Berfikir mengenai ciri-ciri ideal bagi mereka sendiri dan orang lain membandingkan diri mereka dengan orang lain,
  • Serta mau berfikir tentang bagaimana memecahkan suatu masalah dan menguji pemecahan masalah secara sistematis
  • Masa puber kematangan alat-alat seksual dan tercapainya kemampuan reproduksi.
  • Gejala “negative phase”, istilah “phase” menunjukkan periode yang berlangsung singkat. “negative” berarti bahwa individu mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang.

Apa saja gejala negatif yang sering terjadi pada remaja?

  • Keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan untuk bekerja,
  • Kegelisahan, kepekaan perasaan, pertentangan sosial dan rasa kurang percaya diri (lack of self confidence).
  • Dari beberapa gejala “negative phase” di atas yang paling menonjol dialami masa remaja adalah rasa kurang percaya diri (lack of self confidence).

Apa yang seharusnya dilakukan?

  • Membiasakan kebiasaan yang baik atau kita sebut akhlaq yang baik pada kegiatan sehari-hari seperti makan-minum, berjalan, etika terhadap teman sebaya, terhadap orang yang lebih tua, dan anak yang lebih muda.
  • Membiasakan mengerjakan ibadah dan menetapkan tujuan akhir dalam kehidupan yang fana ini
  • Belajar mengendalikan keinginan/instink, motivasi dan emosi.
  • Membiasakan bertanggung jawab dan tahu konsekuensi apa yang harus ia jalani terhadap perbuatan yang ia lakukan

Bagaimana sebaiknya sikap orang tua dalam menghadapi anak dan remaja?

  • Menerima, karena semua yang dilakukannya merupakan bagian dari pendewasaan dan memang harus dilaluinya.
  • Memantaunya, jadi peranan kita yang paling-paling krusial adalah bagaimana kita bisa melihat dengan jelas kemana dia pergi, dengan siapa dia pergi, apa yang dia terima dari lingkungannya. Kita juga pantau apa yang dia lakukan kepada orang lain. Kalau kita memang melihat dia mulai bergaul dengan orang-orang yang tidak benar kita mesti memberikan batas meskipun dilawan olehnya. Bukan secara aktif memata-matai. Namun memang sebagai orang tua, kita harus mengetahui siapa saja teman-teman anak-anak kita, kenali mereka, tanpa mengurangi rasa saling percaya yang sudah terjalin diantara orang tua dan anak.
  • Komunikasi, di sini orang tua yang harus proaktif untuk mencari titik kesamaan dengan remaja tersebut, jadi kitalah yang seharusnya terjun ke dalam dunia dia. Salah satu prinsip yang penting dalam berkomunikasi bukan berapa banyak kata yang diucapkan tapi berapa terbukanya si pembicara itu. Jadi keterbukaan melebihi berapa banyak kata-kata yang diucapkan.

Stabilitas emosi remaja pada tahap puber awal sampai pertengahan memang masih dalam tahap pematangan. Berikut merupakan beberapa cara mengajarkan anak dan remaja terkait emosi :

  • Memulai dari awal untuk menumbuhkan rasa aman sehingga akan terbangun konsep diri yang positif
  • Mengembalikan pada rasionalitas, agar ia dapat berpikir jernih setiap menghadapi permasalahan
  • Membimbingnya belajar untuk dapat memahami terlebih dahulu kondisi dan situasi sekitar,
  • Memilih dan memilah semua perasaan yang ada,
  • Membiasakannya belajar untuk berorientasi pada solusi bukan pada masalah yang dialami.

Berikut adalah gambar fungsi otak manusia: 

image

Terbagi menjadi 3 fungsi otak :

  1. Mammalian Brain (Otak Kuda) yang lebih mengarah terkait cinta,     cemburu, marah, takut dan sebagainya.
  2. Lizard Brain (Otak Buaya) yang lebih condong mengatur tentang     ketahanan hidup, kekuasaan, seksual.
  3. Neocortex merupakan otak manusia yang harusnya difungsikan dengan baik. Dalam otak ini, biasanya ada pertimbangan-pertimbangan yang diambil, kontrol emosi, moral dan berpikir rasional. Misal ada yang bertanya seperti ini “mengapa kamu memakai baju itu?” ada yang menjawab “karena simple”/karena dingin”. Jawaban yang penuh pertimbangan seperti itu berarti sudah memfungsikan neocortex dengan baik.

Biasanya laki-laki lebih sering memfungsikan lizard brain daripada yang lain. Sedangkan perempuan lebih sering memfungsikan mammalian brain daripada yang lain. Itu mengapa seorang perempuan lebih sensitif karena memang fungsi otak yang diaktifkan hanya mammalian brain.

Ketika bagian/fungsi otak yang sering kita pakai itu-itu saja, maka fungsi otak yang lain akan mati dam hilang. Karena baiknya, otak kita berfungsi secara beriringan antara bagian mammalian brain dan neocortex untuk berkolaborasi. Bagaimana dengan lizard brain? Lizard brain boleh difungsikan saat kondisi darurat atau misal dalam bahaya.

Agar seorang anak/remaja memiliki adab dan akhlak yang baik, orang tua sudah seharusnya menanamkan nilai akhlak tersebut sejak kecil. Kuncinya adalah pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan harus konsisten. Apa yang harus dibiasakan? Ya keteladanan yang baik itu sendiri. Dengan begitu, diharapkan anak dapat memiliki karakter, akhlak, budi pekerti dan kepribadian yang baik. Proses penanaman ini biasanya dilakukan selama 3 bulan untuk dapat membentuk kepribadian seorang anak.

Cara lainnya adalah jaga otak dan jiwa dari:

  • Narkoba
  • Games dan kecanduan gadget
  • Tontonan pornografi dan kekerasan
  • Tontonan yang bernilai negatif
  • Pemahaman Ilmu dan Adab (nilai) yang salah terhadap dunia dan akhirat

Bagaimana tips menumbuhkan emosi yang matang pada remaja?

  • Komunikasi yang empatik dua arah dalam bentuk diskusi harus selalu dilakukan
  • Terbiasa untuk mengungkapkan perasaan dan bertukar pikiran, mulailah dulu dari orangtua yang “curhat’ pada anaknya
  • Jadilah sahabatnya bukan figur otoritas yang ditakuti.
  • Kenali temannya, bahwa teman anak kita adalah teman kita juga.
  • Ketahui dan jika bisa ikut terlibat dalam aktivitasnya.
  • Terlibatlah dalam memberikan pertimbangan ketika ia akan memutuskan sesuatu
  • Jangan membandingkan jaman nya dengan jaman kita dahulu
  • Berilah penghargaan dan hargai pendapatnya bahkan mintalah pendapatnya terhadap apa yang perlu diputuskan oleh orang tua.
  • Jika ingin meluruskan pandangannya, lakukan pada saat ia telah puas mengungkapkan pendapatnya, dan menanyakan pendapat kita.
  • Jangan menyalahkannya, cobalah selalu menangkap dulu perasaannya.
  • Berilah kisah-kisah teladan Rasulullah dan para sahabatnya.
  • Berikan sugesti-sugesti positif kepada anak. Contoh saat mereka mau tidur, saat mereka tidur dan saat mereka baru saja bangun tidur.
  • Jangan asal bicara kepada mereka.
  • Perlakukan anak sesuai dengan usia anak yang kita hadapi.

Emosinya yang berlebihan merupakan awal dari penyimpangan emosi pada setiap manusia. Kecintaan luar biasa terhadap sesuatu, kecemasan berlebihan, kebencian yang terlalu, ketakutan yang sangat. Masing-masing memiliki reaksi yang berbeda dan mudah dikenali.

Pesan dari Ibu Ani Khairani itu ada 3, antara lain :

  1. Pilihlah pasangan yang baik
  2. Pilihlah nama yang baik untuk anak
  3. Pelajari Al-Qur’an bersama

Dan di akhir beliau juga memotivasi para relawan, beliau berkata,“berbuatlah sesuatu untuk dunia, jangan hanya untuk dunia kita saja. Jangan pernah menunda-nunda sebuah kebaikan, sekecil apapun itu”.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Kindly find us:
📨 Surel: asamuda.indonesia@gmail.com
👍🏻 Facebook Fanspage: ASA ID
📟 Twitter: @ASAIndonesia
📷 Instagram: @asa.indonesia
💻 http://asaindonesia.tumblr.com/

142 notes

[Serial Sekolah Relawan] Kesehatan Reproduksi dan Pendidikan Seksual untuk Anak dan Remaja

Design a site like this with WordPress.com
Get started